Selain itu, menurut hasil riset Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebutkan sebanyak 21 juta warga atau sekitar tujuh persen dari penduduk Indonesia kekurangan gizi, asupan kalori per kapita hariannya di bawah standar Kementerian Kesehatan sebesar 2.100 kkal.
Luciana mengemukakan, penyebab utama malnutrisi di wilayah Indonesia di antaranya kemiskinan, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, rendahnya pengetahuan tentang gizi, serta layanan kesehatan yang tidak merata.
Baca Juga: Mengenal gejala tinnitus. Telinga berdenging, gejala dan cara penyembuhannya
Dalam upaya mengatasi malnutrisi, kegiatan Pekan Sadar Malnutrisi diadakan untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai dampak malnutrisi terhadap kesehatan serta upaya pencegahannya.
Pekan Sadar Malnutrisi 2024 dilaksanakan dari 16 hingga 20 September dan mencakup kegiatan edukasi mengenai pencegahan dan penanggulangan malnutrisi.
Luciana menekankan pentingnya mencegah malnutrisi sedini mungkin dengan meningkatkan pengetahuan warga mengenai tanda-tanda malnutrisi.
Kekurangan nutrisi antara lain ditandai dengan berat badan rendah, lengan dan kaki kurus, kelelahan terus menerus, mudah pingsan, mudah tersinggung, rambut mudah rontok, suhu tubuh rendah, terus menerus merasa kedinginan, serta detak jantung dan tekanan darah yang rendah.
Baca Juga: Kaesang datangi KPK, begini kata komisi antirasuah soal analisis hasil klarifikasi jet pribadi
Sedangkan orang yang kelebihan nutrisi dapat mengalami gejala seperti kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin.
Luciana juga mengemukakan bahwa kolaborasi lintas sektor diperlukan dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai penerapan pola makan dengan gizi seimbang guna mencegah malnutrisi.*