lifestyle

Kemenparekraf kembangkan industri Boardgame di Kota Yogya

Minggu, 8 September 2024 | 14:25 WIB
Kemenparekraf gelar FGD Pengembangan Boardgame Nasional di Hotel Alana Mantrijeron, Sabtu (7/9). (Foto : Wahyu Turi K)

HARIAN MERAPI - Dalam rangka mendorong pengembangan subsektor gim nasional, khususnya gim non-digital, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Direktorat Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan APIBGI (Asosiasi Pegiat Industri Board Gim Indonesia) menggelar kegiatan “Focus Group Discussion Pengembangan Ekosistem Boardgame Nasional” di Hotel Alana Mantrijeron, Sabtu (7/9/2024).

FGD ini diikuti tenaga pendidik dan pengembang boardgame yang ada di Kota Yogya.

Ada sekitar 25 boardgame lokal dari beberapa penerbit yang dihadirkan pada kegiatan FGD ini, sepertu Wilah dari Game4change, Papat dari Gurubumi, Sutasoma dari Sebangku, Marica On Time dari Marica, Bahtera Nuh dari Impian Studio, Superfood dari Feiratochi, Match Cat dari Hompimpa, sekata dari tabletoys.

Baca Juga: Hoax atau fakta, setelah terkena DBD seseorang tidak akan terinfeksi lagi?

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan kolaborasi antara pengembang gim, pelaku industri kreatif, serta akademisi dalam menciptakan ekosistem boardgame yang lebih solid di Indonesia.

Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa mengatakan, FGD ini bukan kali pertama digelar. Sebelumnya, FGD serupa telah diselenggarakan di Tangerang Selatan.

FGD Ini sekaligus menjadi wadah untuk menggali kreasi boardgame yang memungkinkan untuk dikembangkan. Kemenparekraf juga berupaya untuk mendengar keluh kesah komunitas dalam mengembangkan boardgame. Tujuannya, agar fasilitasi yang diberikan oleh Kemenparekraf bisa tepat sasaran.

"Kita baru mapping, apa masalah yang ada di bawah itu. Nanti akan kami laporkan ke pimpinan. Kira-kira solusinya seperti apa untuk mengembangkan industri boardgame ini. Ini yang sedang kami cari," kata Iman, Sabtu (7/9).

Baca Juga: Sebanyak 17 ekor paus pilot yang terdampar di pantai liliweri Alor mati, ini dugaan penyebabnya

Industri boardgame atau permainan papan, katanya, memiliki masa depan yang cerah di Indonesia termasuk di Kota Yogya.
Boardgame dapat menjadi sarana bermain non-digital yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, utamanya pelajar. Selain untuk bersenang-senang, berbagai edukasi juga bisa disisipkan di dalam boardgame.

"Misalkan belajar sesuatu, kota di Indonesia daerah wisatanya mana saja. Dibuat semacam monopoli, tapi diganti kontennya. Selain untuk have fun, untuk pendidikan juga ada," jelasnya.

Menurutnya, keberadaan boardgame secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh terhadap eksistensi Kota Jogja sebagai Kota Wisata. Seperti sekarang ini sudah mulai banyak kafe yang menyediakan board game untuk bisa dimainkan oleh pengunjung.

Baca Juga: Anak berusia di atas dua tahun boleh konsumsi jajanan pasar, asal......

"Ini mendukung ketika wisatawan datang ke Jogja, mereka sedang bersantai masuk ke kafe menikmati minuman, lalu ada permainan yang bisa mereka lakukan. Ini dapat memperlama tinggal di Jogja. Menikmati yang ada di Jogja, sehingga pariwista berkualitas ini juga akan ke arah sana," sambungnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko mengatakan, aktivasi boardgame ini bisa menjadi ide untuk mengembangkan pariwisata di Kota Yogja. Selain itu juga menyisipkan konten edukasi di dalam boardgame itu.

Halaman:

Tags

Terkini