lifestyle

Ini pentingnya memberi nutrisi pada anak di 1.000 hari awal kehidupan

Selasa, 13 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Dokter spesialis anak anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. Dr. Lanny Christine Gultom, SpA(K) dalam diskusi daring terkait stunting yang digelar Dinas PPAPP, Senin (12/8/2024). ANTARA/tangkapan layar. (ANTARA/tangkapan layar.)



HARIAN MERAPI - Orang tua harus paham pentingnya memberi nutrisi pada anak di 1.000 hari awal kehidupan.


Pemberian nutrisi ini penting untuk meningkatkan kecerdasan anak.


Demikian disampaikan dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. dr. Lanny Christine Gultom, SpA(K) dalam diskusi daring yang digelar Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Senin.

Baca Juga: Mungkinkah pengenaan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) bisa diterapkan?


Ia menyebut pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi pada 1.000 hari awal kehidupan anak untuk meningkatkan kecerdasan.

“Perkembangan otak jadi terganggu. Kalau tidak diatasi, wajar angka inteligen (IQ) rendah. Kalau IQ rendah, prestasi di sekolah jelek. Sehingga kita tidak bisa berkompetisi dengan anak-anak dari luar,” kata Lanny

Lebih detail Lanny menjelaskan pada 1.000 hari awal kehidupan anak tak dihitung dari anak lahir, melainkan sejak terjadi pembuahan antara sperma dan sel telur (ovum) di rahim ibu.

1.000 hari awal kehidupan dianggap penting karena pada saat lahir, berat otak anak sebesar 25 persen dari otak dewasa.

Baca Juga: Prabowo setujui anggaran percepatan pembangunan IKN

Ketika dua tahun, berat otak anak menjadi 75 persen dari otak dewasa. Ketika lima tahun, berat otak anak jadi 90 persen.

“Kalau kita bicara baduta (di bawah dua tahun), maka 50 persen perkembangan otak terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan. Jadi di sinilah orang tua harus kerja keras,” kata Lanny.

Secara mikroskopis, jika dilihat dalam sel, jalinan saraf pada anak baru lahir juga masih sedikit. Dengan bertambahnya umur dalam dua tahun pertama, pertumbuhan jalinan saraf akan sangat banyak dan saling berinteraksi.

Sebab pada masa ini, anak mulai belajar kemampuan-kemampuan yang bahkan beragam. Misalnya melihat, mendengar, berbicara, dan mengambil sesuatu.

Selain itu, nutrisi yang tak terpenuhi pada 1.000 hari awal kehidupan juga bisa berdampak pada pertumbuhan dan komposisi massa otot anak, lanjut Lanny.

Baca Juga: Anggota DPRD Kulon Progo Periode 2024-2029 dilantik, 30 persen pendatang baru

Halaman:

Tags

Terkini