lifestyle

Akupuntur jadi pilihan perlancar ASI, simak penjelasan dokter

Jumat, 2 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Anggota Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) melakukan pawai saat berlangsung Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (7/8/2022). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)



HARIAN MERAPI- Bagi para ibu menyusui yang kesulitan mendapatkan ASI tak perlu khawatir karena ada metode yang bisa memperlancar keluarnya ASI.


Salah satu caranya adalah dengan metode akupuntur sehingga ASI dapat keluar lancar.


Demikian disampaikan spesialis akupuntur medik dr. Newanda Mochtar, Sp.Akp saat diskusi daring yang di gelar RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Kamis.

Baca Juga: KRI Bima Suci Memulai Misi Muhibah Selama 90 Hari, Diikuti 189 Taruna AAL dan Kadet dari 17 Negara


Ia mengatakan terapi akupuntur bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk memperlancar air susu ibu (ASI).

“Akupuntur adalah bagian dari pengobatan yang aman, bekerja dengan menstimulasi titik-titik energi di tubuh untuk memperbaiki keseimbangan fungsi organ," kata Newanda .

Pada ibu menyusui, kata dia, beberapa titik akupunktur berperan penting dalam merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yang keduanya berperan langsung dalam produksi dan pengeluaran ASI,”

Newanda mengatakan, terapi akupuntur bisa menjadi pilihan karena relatif aman dan dapat dilakukan oleh berbagai usia.

Baca Juga: Cedera di Laga Pramusim, Rekrutan Baru Manchester United Leny Yoro Terancam Absen Tiga Bulan

"Pada kondisi tertentu seperti ibu menyusui mengalami infeksi hebat di sekitar payudara, kanker atau tumor, kondisi ini memang dihindari," katanya.

Namun, karena akupuntur tidak menggunakan terapi tambahan lain, maka terapi masih bisa dilakukan pada titik lainnya yang bisa meningkatkan produksi ASI.

Selain itu, terapi akupuntur juga umumnya tidak menimbulkan efek samping. Ibu menyusui yang ingin melakukan akupuntur juga tak perlu mempersiapkan apapun sebelumnya sehingga terapi ini tak hanya aman tapi juga nyaman untuk dilakukan.

“Akupuntur ini hasilnya sangat baik untuk mempengaruhi produksi dan sekresi atau pengeluarannya. Jadi kita harapan tidak hanya terproduksi, tapi juga pengeluarannya lancar agar tidak menyebabkan bengkak dan nyeri,” kata Newanda.

Baca Juga: Laga Pertama Final IBL 2024, Satria Muda Bungkam Pelita Jaya dengan Skor 84-71
​​​​​​​
Terapi tersebut dapat dilakukan sejak 1 kali 24 jam setelah ibu melahirkan. Dokter pun akan memantau selama 5 hingga 7 hari perkembangan dari terapi tersebut.

Apabila jumlah ASI sudah cukup, kata spesialis akupuntur medik dari Rumah Sakit Pindok Indah Bintaro Jaya tersebut, maka terapi selesai dan ibu tak perlu lagi kembali melakukannya.*

Tags

Terkini