lifestyle

Waspada terhadap cedera ortopedi, juga gangguan kesehatan lain, karena sudah disediakan untuk menangani berupa penanganan yang kompreshensif.

Rabu, 17 Juli 2024 | 12:50 WIB
Waspada terhadap cedera ortopedi, juga gangguan kesehatan lain, karena sudah disediakan untuk menangani berupa penanganan yang kompreshensif. (ANTARA/HO-RS Pelni Jakarta)


HARIAN MERAPI- Bila Anda mengalami cedera ortopedi, perlu segera dibawa ke dokter spesilis. Apa sebabnya.


Sebab, penanganan cedera ortopedi bagi atlet memerlukan pendekatan komprehensif dan terintegrasi guna memastikan pemulihan cepat serta mengurangi risiko cedera berulang, kata Dokter Spesialis Orthopedi, Konsultan Hip & Knee, Sport Medicine RS Pelni Jakarta dr Fajar Mahda.

"Cedera saat olahraga sendiri memerlukan rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan mengembalikan fungsi normal lewat fisioterapi," katanya dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Terlibat perkelahian, Presiden Sepak Bola Kolombia ditangkap polisi usai final Copa America 2024

Saat seseorang cedera, katanya, akan ada penanganan awal, yakni rest (istirahat), ice (kompres es batu untuk hilangkan peradangan), compression (pembalutan), dan elevation (pengangkatan).

Guna menghindari cedera olahraga, ujarnya, selain menjaga muskuloskeletal, penting juga memperhatikan kesehatan jantung lewat cek kekuatan jantung dan paru (CPET).

Dia menilai teknologi itu memungkinkan seseorang mengetahui seberapa besar kekuatan jantung dalam menyerap oksigen.

"Adapun upaya lain dalam mencegah cedera dengan cara mengetahui kondisi badan melalui kekuatan otot dan sendi lewat sport fisioterapi," kata dia.

Dia menjelaskan cedera olahraga bukan hanya masalah fisik sementara, tetapi dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: Harus bekerja ekstra keras, simak ramalan cinta dan karir Leo dan Virgo berlaku Rabu 17 Juli 2024

Jika tidak ditangani secara serius, ujarnya, hal ini dapat memperburuk hingga menyebabkan gangguan tulang belakang.

"Sebagai struktur kunci yang mendukung hampir semua gerakan tumbuh dan aktivitas fisik, dampak yang ditimbulkan nyatanya bisa membatasi kemampuan untuk melakukan gerakan yang benar dan meningkatkan risiko cedera pada bagian tubuh lain," katanya.

Rehabilitasi yang tidak memadai, katanya, dapat menyebabkan penyembuhan yang buruk dan meningkatkan risiko cedera ulang terhadap seseorang saat kembali berolahraga.

Dokter Spesialis Orthopedi RS Pelni Jakarta dr Rizky Notario Haryanto Putro menyebut pendekatan yang tepat dalam penanganan dan rehabilitasi sebagai krusial.

Baca Juga: Woyo Reggae People, Island Vibes Reggae Party 2024 Tour Sambangi Yogya, Ada Jumat Libur Soundsystem dan Shaggydog

Halaman:

Tags

Terkini