lifestyle

Mengapa alat bantu dengar tak bisa dipakai seumur hidup, begini penjelasan dokter

Jumat, 22 Maret 2024 | 14:50 WIB
Dokter Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang sedang melakukan pemeriksaan telinga pasien secara gratis dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia (World Hearing Day), Kamis (2/3/2023). ( ANTARA/Kutnadi)


HARIAN MERAPI - Alat bantu dengar sangat diperlukan bagi pasien yang mengalami gangguan pendengaran.


Namun alat bantu pendengaran tersebut tak dapat dipakai pasien seumur hidup.


Demikian penjelasan dokter spesialis ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok, bedah kepala dan leher RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Dr.dr., Ronny Suwento, Sp.THTBKL, Subsp.K(K) dalam siaran Instagram yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Terungkap Alasan Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Pilih Pindah ke Kanada


Ia menyebut alat bantu dengar digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup.

“Jadi jawabannya tidak bisa, beli sekali lalu dipakai seumur hidup itu tidak bisa,” katanya.

Ronny menganalogikan alat bantu dengar sebagai sepatu yang selalu dipakai. Namun ketika sudah terasa sempit di kaki, mau tidak mau kita harus mengganti sepatu tersebut dengan ukuran yang sesuai dengan kondisi kaki saat ini.

 Baca Juga: Polisi Masih Dalami Motif Sopir Tabrak Showroom Porsche di PIK 

Pada pemakaian alat bantu dengar, jenisnya disesuaikan dengan keparahan gangguan pendengaran pasien dan bentuk telinganya. Spesifikasinya akan berubah seiring dengan bertambahnya usia pasien.

“Anak itu akan semakin besar, ukuran kepalanya akan semakin besar, yang tadi telinganya kecil akan semakin besar. Tentu pada usia tertentu perlu dilakukan penggantian, kemudian juga dilihat dari kebutuhannya dari beberapa spesifikasi,” kata dia.

Pada bayi misalnya, ketika baru lahir bayi dengan gangguan pendengaran akan diberikan alat yang tidak mengganggu aktivitasnya berbaring terlentang seharian. Alat tersebut dibuat sesuai standar yang membantu bayi menerima suara secara horizontal.

“Nanti kalau sudah mulai tengkurap atau menengok kita harus pakai alat yang lebih bisa melokalisir,” ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran Melalui Telepon

Penyesuaian alat bantu dengar juga melihat kondisi fisik pasien seperti bentuk dan besar telinga, mengingat setiap orang memiliki perbedaan.

Maka dari itu, ia berpesan agar orang tua memeriksakan telinga anaknya sesegera mungkin setelah lahir, setidaknya dalam kurun waktu 48 jam. Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah bayi memiliki faktor risiko gangguan pendengaran atau adanya potensi di masa depan.

Halaman:

Tags

Terkini