lifestyle

Musim pancaroba, masyarakat diminta waspada DBD, begini pencegahannya

Minggu, 3 Maret 2024 | 06:30 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi (tengah) saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu. (ANTARA/Putri Hanifa )


HARIAN MERAPI - Memasuki musim pancaroba masyarakat diminta waspada terhadap penyakit DBD.


Pada musim pancaroba kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat, sehingga masyarakat harus waspada.


Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi kepada media saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Ramalan cinta zodiak Gemini dan Cancer Minggu 3 Maret 2024 habiskan hari bersama orang-orang terkasih


Ia menjelaskan bahwa tingkat kelembaban udara yang tinggi mempercepat perkembangan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD.

“Maka musim pancaroba ini menjadi musim yang sangat diinginkan oleh nyamuk dengue, sehingga potensi untuk peningkatan kasus DBD akan sangat tinggi. Dasar penyakit ini juga tidak terlepas dari iklim dan cuaca yang ada, sehingga sampai sekitar bulan Juni akan ada potensi kenaikan kasus DBD, sehingga masyarakat perlu berhati-hati,” kata Adib .

Adib juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD yang tidak cukup hanya mengandalkan fasilitas kesehatan yang disiapkan oleh rumah sakit, melainkan juga perlu aktif terlibat dalam upaya pencegahan.

 Baca Juga: Ramalan cinta zodiak Aries dan Taurus Minggu 3 Maret 2024 jangan terburu-buru memutuskan hubungan

Pencegahan DBD dapat dimulai dari diri sendiri, seperti menjaga kesehatan pribadi dengan meningkatkan daya tahan tubuh, istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan olahraga teratur.

“Basis personalnya dulu, masyarakat secara pribadi harus menjaga kesehatannya, meningkatkan daya tahan tubuh, istirahat, makan makanan yang bergizi, lebih banyak makan buah, dan olahraga yang cukup sebagai upaya untuk penguatan daya tahan tubuh diri kita sendiri,” jelas Adib.

Selanjutnya, Adib menuturkan bahwa faktor lingkungan juga berperan dalam peningkatan kasus DBD. Kebiasaan mencuci tangan yang telah ditanamkan selama pandemi COVID-19 harus tetap dijaga.

Selain itu, kebersihan lingkungan menjadi kunci dalam pencegahan DBD. Upaya seperti 3M (menguras, menutup, mengubur) harus dilakukan secara konsisten, termasuk penggunaan larvasida abate (obat pembasmi jentik nyamuk).

Baca Juga: Event Barati Cup 2024, 2-5 Maret 2024 di Bali United Training Center diprediksi akan menarik kehadiran 11500 orang

“Yang lebih penting lagi kalo sudah membahas faktor lingkungan, maka tentunya upaya yang berkaitan masalah kebersihan lingkungan sangat penting, 3M harus dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah perkembangbiakan dengue, termasuk larvasida abate dan sebagainya,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini