HARIAN MERAPI - Dinas Pariwisata DIY mendukung majunya produk ekonomi kreatif/UMKM sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat Yogyakarta disamping sebagai satu sisi yang tidak terpisahkan dari sektor pariwisata DIY.
Salah satu bentuk dukungan Dinas Pariwisata DIY tersebut adalah dengan penyelenggaraan Workshop Unique Selling Point (USP) Ekonomi Kreatif
Kampung Wisata di beberapa lokasi salah satunya kampung wisata Wirobrajan pada Selasa (5/12/2023).
Acara Workshop USP dilaksanakan di Balai RW 07 Wirobrajan dengan peserta adalah pelaku usaha maupun pengurus RW. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIY, Fitri Dyah Wahyuni.
Dalam sambutannya Fitri Dyah Wahyuni mengatakan bahwa pengembangan ekonomi kreatif tidak terlepas dari potensi masyarakat. Masyarakat Wirobrajan yang memiliki potensi tersebut diharapkan dapat kreatif dan inovatif dalam
memasarkan produknya.
Fitri juga berharap melalui diskusi USP ekraf tersebut para pelaku usaha dapat mengembangkan produknya sehingga pelaku usaha dapat menawarkan produknya
kepada wisatawan yang datang.
“Produk-produk ekonomi kreatif yang unique harus memiliki perijinan, merk dagang yang paten sehingga dapat meyakinkan wisatawan untuk membelinya. Melalui acara ini kami mengajarkan digital marketing melalui gadget, bagaimana produk ekraf juga didaftarkan merknya agar terlindungi, tidak ada plagiasi. Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata maka usaha ekraf kita juga memiliki potensi untuk dilirik oleh wisatawan” kata Fitri.
Sementara itu anggota DPRD DIY Komisi B, R.B Dwi Wahyu B dalam acara tersebut memberikan arahan dan semangat kepada peserta workshop untuk bersama-sama mengembangkan pariwisata Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Resmikan Siniar Beranda Sleman, Bupati Sleman bicara soal kemandirian perempuan
Ia menyebut Wirobrajan menjadi salah satu bagian Kota Yogyakarta
yang harus mengoptimalkan potensi wisatanya.
“Sebetulnya workshop ini untuk meningkatkan atau memetakan potensi di wilayah. Pengurus kampung sudah harus mengevaluasi dan memetakan potensinya.''
''Jika sudah terkonsep wisatawan dapat masuk kampung, tidak hanya wisata di Malioboro. Kampung pun harus siap mengakomodir potensi produk-produknya” kata Dwi.
Narasumber yang dihadirkan dalam workshop tersebut yakni Edi Budiyanto seorang CEO CV.Digital Lumbung Kaweruh. Dalam pemaparannya Edi mengungkapkan pentingnya pemasaran produk UMKM melalui pemasaran online media sosial.
Baca Juga: Presiden meminta agar stok beras bisa ditambah menjadi 3 ribu ton
Di era digital, mayoritas bahkan hampir semua orang memiliki gadget. Edi memberi contoh bahwa untuk menjalankan bisnis kuliner dengan memanfaatkan sisi kreatif dan inovatif akan mempermudah menemukan Unique Selling Point (USP).