lifestyle

Kasus cacar monyet di Indonesia menular melalui kontak seksual, berikut datanya...

Kamis, 26 Oktober 2023 | 18:55 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (26/10/2023). (ANTARA/Sean Muhamad)

HARIAN MERAPI - Saat ini terdapat 14 kasus aktif cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Selain itu terdapat 17 kasus negatif atau discarded, dua kasus yang masih probable, serta sembilan suspek.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan karakteristik keempat belas orang yang terkonfirmasi mengidap cacar monyet.

Tercatat sembilan orang berusia 25-29 tahun atau 64 persen, dan sisanya berusia 30-39 tahun, dan seluruhnya merupakan laki-laki yang tertular dan/atau menularkan melalui kontak seksual.

Baca Juga: Polsek Umbulharjo Tangkap Pelaku Penipuan dan Penggelapan dengan Modus Jual AC, Ini Kronologinya

Lebih lanjut, dia menyebutkan 12 orang di antara mereka memiliki orientasi homoseksual atau lelaki suka lelaki (LSL), serta masing-masing satu orang biseksual dan heteroseksual.

"Semuanya bergejala. Paling banyak memiliki lesi, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit saat menelan, nyeri otot, dan menggigil," ujarnya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Selain itu, Maxi menyebutkan penularan cacar monyet juga diiringi dengan sejumlah kondisi penyerta, di antaranya 12 orang memiliki penyakit HIV, lima orang memiliki penyakit sifilis, dan satu orang memiliki penyakit hipertensi, di mana satu orang penderita dapat memiliki lebih dari satu kondisi penyerta.

Baca Juga: PSIM Jogja Lepas Empat Pemain Termasuk 2 Pemain Asing, Kas Hartadi Tak Jadi Manajer Lagi

Dia mengimbau masyarakat di berbagai daerah di Indonesia agar waspada terhadap cacar monyet, karena saat ini sudah terdapat kasus yang terjadi di luar DKI Jakarta, setelah sebelumnya kasus cacar monyet hanya terdeteksi di wilayah tersebut.

"Kalau di luar DKI kan Tangerang sudah ada. Apakah bisa terjadi di daerah lain? Tentu bisa," ucapnya.

Untuk itu, Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya dalam menanggulangi penyakit cacar monyet, antara lain memperketat surveilans dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap kasus terkonfirmasi, serta melakukan notifikasi ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Satpam Juga Punya Peran Jadi Pendingin Suhu Politik Jelang Pemilu 2024, Ini Alasannya

Selain itu, kata Maxi, pihaknya juga melakukan penanganan terapeutik kepada orang yang terkonfirmasi, melakukan vaksinasi ke 477 sasaran sejak 23 Oktober, serta bekerja sama dengan berbagai pihak dalam melakukan komunikasi risiko untuk dapat meminimalisir penularan cacar monyet ke orang yang lebih banyak lagi.

Dia juga menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan berhubungan seks secara aman.

Oleh sebab itu, Maxi menyebutkan keterbukaan kelompok LSL terhadap petugas kesehatan sangat diperlukan untuk menelusuri kasus ini, agar penanganan cacar monyet menjadi lebih maksimal.

Halaman:

Tags

Terkini