lifestyle

Benarkah diet vegetarian mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, ini penjelasan dokter

Selasa, 3 Oktober 2023 | 11:00 WIB
Arsip foto - Petani memanen tomat di Kelurahan Pattappang, Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (2/7/2023). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)



HARIAN MERAPI - Benarkah diet vegetarian bisa menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular ? Ahli gizi memberi penjelasan secara detail berikut ini.


Menurut dokter spesialis gizi klinis Astrine Permata Leoni, S.Gz., M.Gz dengan melakukan diet vegetarian dan tidak mengonsumsi protein hewani yang mengandung lemak, maka akan menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.


Demikian penjelasan Astrine Permata Leoni dari Instalasi Pelayanan Gizi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, saat diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Tasyakuran Dies Natalis ke-37 UMBY, tumpeng dikirab dan ada pembacaan geguritan karya Dr Agus Slamet

“Dengan adanya vegetarian ini karena tidak mengkonsumsi protein hewani lemaknya otomatis, kan, turun, konsumsi sayuran yang banyak diharapkan kebutuhan seratnya jadi bisa terpenuhi,” ucap Astrine, dokter spesialis gizi klinis .

Selain menurunkan risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung, vegetarian bisa menjadi salah satu diet yang dilakukan dalam keseharian dengan manfaat menurunkan indeks massa tubuh dan membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Ada beberapa faktor bagi orang menjalani diet vegetarian, antara lain yaitu dorongan dari diri sendiri dan menganut kepercayaan yang mengharuskan tidak mengonsumsi protein dari hewani.

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Aries, Taurus, Gemini Rabu 4 Oktober 2023 cari kesempatan menyenangkan jodoh

Secara umum, Astrine menyebutkan ada beberapa jenis vegetarian, seperti lacto vegetarian, yaitu orang yang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung daging, ikan, unggas dan telur tetapi masih mengonsumsi makanan produk olahan susu seperti keju, yoghurt, mentega dan susu.

Selanjutnya ada ovo vegetarian yaitu orang yang tidak mengonsumsi daging, ikan, unggas dan produk olahan susu, tapi, masih bisa mengonsumsi telur. Selain itu ada lacto ovo vegetarian tidak mengkonsumsi semua jenis daging, tapi, mengkonsumsi telur dan susu.

Sementara itu, orang yang menjadi vegan murni tidak mengkonsumsi daging, ikan, unggas, telur maupun susu serta produk olahan susu lainnya.

Baca Juga: Diperiksa 10 Jam Soal Dugaan Promosi Judi Online, Amanda Manopo Hanya Tahu Sebatas Game

“Ada semi vegetarian dan flexitarian yang masih sesekali mengonsumsi daging ikan unggas dan produk olahan susu namun dalam jumlah yang sedikit,” kata Astrine menambahkan

Astrine mengatakan dalam menjalani diet vegetarian angka kecukupan gizi dari protein hewani bisa digantikan dari kandungan protein nabati. Tetapi, ada zat-zat gizi tertentu yang tidak bisa digantikan protein nabati seperti zat besi, yang paling tinggi ada di protein hewani seperti daging.

Meskipun zat besi bisa didapatkan dari protein nabati seperti bayam, sayuran brokoli, tetapi, nilai ketersediaan zat besi yang terkandung didalamnya lebih rendah daripada protein hewani, sehingga bisa menyebabkan kekurangan zat besi.

Halaman:

Tags

Terkini