“Dampaknya bisa terjadi kekurangan zat besi atau defisiensi zat besi, kemudian kalau jangka panjangnya bisa mengalami kekurangan darah atau anemia,” kata dokter lulusan Universitas Diponegoro itu.
Baca Juga: Marak Perundungan di Kalangan Pelajar, Polres Sukoharjo Tingkatkan Police Go To School
Selain itu, orang yang menjalankan diet vegetarian murni bisa saja mengalami kekurangan kalsium dan vitamin D karena tidak mengonsumsi produk susu, terlebih bagi orang-orang yang tinggal di daerah dengan matahari yang lebih sedikit.
Astrine menyarankan bagi orang yang ingin mencoba melakukan diet vegetarian, mereka bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan untuk mencari tahu apakah ada penyakit penyerta yang dapat berpengaruh jika menjalani diet itu.
Jika ingin menerapkan diet vegetarian, seseorang bisa mulai menjadi lacto ovo vegetarian, yaitu masih bisa mengonsumsi protein hewani seperti telur dan susu sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan protein ataupun zat besi.
Selama menjalani diet vegetarian, Astrine juga menyarankan untuk terus melakukan aktivitas fisik, mencukupi konsumsi air mineral dan menghindari kebiasaan merokok.
Baca Juga: Pertamina Catat Program BBM Satu Harga Meluas hingga 472 Lokasi 3T
Bagi lansia, diharapkan tidak menjalani diet vegetarian jika tidak ada keharusan dan tetap memenuhi nutrisi dengan gizi seimbang. Lansia tidak dianjurkan menjadi vegetarian karena berisiko mengalami berkurangnya masa otot dan membutuhkan asupan protein hewani yang lebih banyak.
“Sekiranya kepercayaannya tidak mengharuskan vegetarian, bisa mengonsumsi atau menggunakan pola makan gizi seimbang yaitu tercukupi makanan pokok yaitu protein hewani, protein nabati, sayur, buah dan juga air dan makanan beragam," kata Astrine.
Dia juga meminta lansia yang ingin mencoba vegetarian untuk berkonsultasi kepada dokter untuk melihat apakah memiliki penyakit penyerta.*