HARIAN MERAPI - Ada beberapa tanda yang harus diketahui orang tua saat anak mengalami perundungan di sekolah.
Salam satunya adalah, anak tidak mau pergi ke sekolah, kesulitan tidur (insomnia) dan terlihat tegang atau cemas
"Selain itu muncul perilaku yang berbeda dari biasanya," ujar Psikolog Assosiate Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Rosana Dewi Yunita, Jumat (5/5/2023).
Saat anak menunjukkan tanda di atas, orang tua harus tanggap dan membantu anak untuk mengatasinya.
Rosana menambahkan bagi remaja pertemanan merupakan salah satu hal yang penting. Saat mengalami masalah dalam pertemanan, anak dapat mengalami demotivasi belajar atau penurunan motivasi dalam belajar, sehingga prestasi anak di sekolah pun dapat menurun.
“Ketika dia mau berangkat, yang dulunya semangat ternyata kok sekarang nggak semangat. Ternyata dia tidak diajak dalam suatu lingkungan,” kata Rosana.
Selain tidak diajaknya anak dalam suatu lingkungan atau kelompok pertemanan, permasalahan lain dapat terjadi saat anak didiamkan atau tidak dihiraukan oleh teman-temannya, hingga perkataan yang menyinggung dari teman-temannya.
Kenali tahapan
Ada beberapa tahapan untuk memastikan apakah anak mengalami perundungan di sekolah atau tidak. Pertama, orang tua dapat mengonfirmasi, baik dari anak maupun teman yang disinyalir melakukan perundungan apakah tindakannya hanya lelucon tanpa unsur kesengajaan atau memang sengaja untuk perundungan.
Pada anak-anak, khususnya anak usia sekolah dasar, kontrol diri mereka terkadang masih kurang baik.
Tindakan-tindakan mereka kadang sudah disimpulkan merundung, misalnya saat ingin meminjam sesuatu dari temannya, tetapi terkesan merebut atau memaksa mengambilnya, sehingga terlihat seperti perundungan yang sebenarnya tidaklah demikian.
Pada dasarnya, perundungan dilakukan secara konsisten oleh satu individu atau kelompok ke individu lainnya.
Baca Juga: Manfaat doa bagi seorang muslim
Jika anak tidak mengalami hal tersebut, dan kejadian hanya sekali saja, kemungkinan besar mereka ada masalah dalam berkomunikasi belum sampai tindakan perundungan. Jadi orangtua atau lingkungan perlu bijak dalam mengatasi hal ini.