Leher tegang, pusing, begah mual dan diare bisa jadi dipicu oleh makanan tinggi lemak

photo author
- Senin, 24 April 2023 | 18:55 WIB
Ilustrasi foto sajian makanan khas Lebaran.  (ANTARA/dailymoslem.com)
Ilustrasi foto sajian makanan khas Lebaran. (ANTARA/dailymoslem.com)

HARIAN MERAPI - Leher tegang dan pusing bisa muncul usai seseorang memakan hidangan tinggi lemak khususnya lemak jenuh.

Menurut Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr (Cand.) dr Inggrid Tania, MSi, makanan tinggi karbohidrat seperti kue-kue kering, ketupat (makanan khas Lebaran) dapat menyebabkan hal itu.

"Kemudian yang tinggi lemak misalnya segala macam daging, ditambah santan, itu semua memang berlemak tinggi," kata dia melalui wawancara tertulisnya, Senin (24/4/2023).

Baca Juga: Tim Indonesia Adaptasi Lapangan Saat Latihan Perdana Jelang Badminton Asia Championships 2023 di Dubai

Selain leher tegang dan pusing, keluhan seperti begah, mual, konstipasi dan diare juga dapat dialami segera bahkan dalam hitungan menit usai seseorang menyantap hidangan tinggi lemak.

Gejala seperti tegang pada leher dan pusing menandakan aliran darah melambat dan kondisi ini sudah bisa seseorang rasakan ketika satu kali mengonsumsi makanan tinggi lemak.

"Kalau aliran darah melambat, termasuk aliran darah ke otak itu juga menjadi lambat, akhirnya menimbulkan keluhan pusing, kemudian biasanya pembuluh darah itu juga akan menjadi kaku, akhirnya menimbulkan tegang pada leher," jelas Inggrid.

Baca Juga: Tahukah Anda komponen yang harus dicek agar mobil tetap prima usai digunakan mudik, ikuti petunjuk ini

Pada mereka yang mudah mengalami konstipasi atau sembelit, maka akan semakin berat konstipasinya dan begitu juga orang-orang yang mudah terkena diare, lebih mudah diare setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak.

Inggrid menambahkan, gejala-gejala ini belum langsung berhubungan dengan kolesterol lantaran proses lemak dimetabolisme tubuh hingga akhirnya menjadi kolesterol membutuhkan waktu.

"Makanan begitu masuk ke dalam tubuh lalu dicerna itu masih sebagai lemak yang nanti menjadi asam-asam lemak, kemudian ada proses lagi metabolisme di dalam tubuh, nanti membentuk kolesterol, misalnya LDL, HDL, kilomikron juga termasuk di dalamnya," demikian jelas dia.

Baca Juga: Konflik bersenjata belum reda, Pemerintah RI berupaya evakuasi WNI dari Sudan, begini kondisinya

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, kolesterol merupakan salah satu komponen dalam lemak yang diperlukan sebagai sumber kalori, membentuk dinding sel-sel tubuh, sebagai bahan dasar pembentukan hormon, vitamin D, getah empedu dan sebagainya.

Terdapat beberapa jenis kolesterol dalam bentuk lipid dan protein antara lain ​​LDL (Low Density Lipoprotein) atau dikenal sebagai kolesterol jahat karena merupakan penyebab utama munculnya plak dalam pembuluh darah, HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol baik yakni mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh, VLDL (Very Low Density Lipoprotein) digunakan untuk energi dan pemindahan lemak.

Kemudian ada juga Trigliserida merupakan sejenis lemak yang dibutuhkan untuk pencernaan dan ​​​​​​​Lipoprotein atau merupakan jenis kolesterol erat kaitannya dengan aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X