Sejak kapan anak perlu diukur tekanan darahnya, orang tua tak boleh abai

photo author
- Jumat, 7 April 2023 | 10:45 WIB
 Ilustrasi manset pada alat pengukur tekanan darah  (Pixabay)
Ilustrasi manset pada alat pengukur tekanan darah (Pixabay)



HARIAN MERAPI - Kapan anak perlu mulai diperiksa tekanan darahnya ? Banyak orang tua yang belum mengerti hal itu, bahkan cenderung abai.


Padahal, mengukur tekanan darah sangatlah penting untuk mengetahui apakah anak menderita hipertensi atau tidak.


Menurut Prof DR Dr Partini P. Trihono, Sp.AK, anak menjalani pemeriksaan tekanan darah mulai usia tiga tahun sebagai skrining hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Tersebar 2.533 TPS, KPU Sukoharjo tetapkan DPS Pemilu 2024 sebanyak 681.558 pemilih

"Biasanya kalau anak itu sehat, rekomendasinya melakukan pengukuran tekanan darah sebagai bagian dari pengukuran kesehatan secara umum dilakukan mulai usia tiga tahun," ujar dia dalam sebuah seminar daring, Kamis.

Tetapi, apabila anak memiliki riwayat terlahir prematur, memiliki keluarga dengan hipertensi, ada kelainan ginjal bawaan dan sering alami infeksi saluran kemih maka pengukuran tekanan darahnya bisa dimulai sebelum usia tiga tahun.

Pakar nefrologi anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo itu mengatakan, pengukuran pada anak apabila dilakukan bukan oleh dokter biasanya menggunakan alat pengukur tekanan darah yang terdiri dari dua bagian yakni manset yang sesuai atau alat yang dililitkan pada lengan dan mesin untuk membaca tekanan darah.

Baca Juga: Pilu Istri Melahirkan di Kebun Tebu Ditemukan Tewas Bersama Bayinya, Suami Ditangkap Aparat Polres Kediri

"Manset itu memenuhi minimum setengah panjang lengan atas anak mulai dari bahu sampai siku, idealnya dua per tiga dari panjang lengan atas," kata dia.

Pada orang dewasa, dalam mengevaluasi tekanan darah tinggi, biasanya menggunakan satu batas angka yakni di atas 140/90 mmHg, sementara pada anak, tekanan darahnya bisa berbeda-beda dipengaruhi jenis kelamin, usia dan massa otot tubuhnya.

Umumnya, tekanan darah pada anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Kemudian dari sisi usia, makin besar usia anak maka kondisi normal tekanan darahnya semakin tinggi.

"Saya ukur seorang anak 100/60 mungkin untuk anak usia dua tahun, perempuan, mungkin sudah disebut hipertensi. Tetapi kalau ukuran itu didapatkan pada anak usia enam tahun atau tujuh tahun dengan tinggi badan yang lebih tinggi, maka ukuran tersebut belum tentu disebut hipertensi," jelas Partini.

Baca Juga: Jelang Pemilu, KPU Bantul Tetapkan Sebanyak 744.475 DPS, Salah Satunya untuk Penyandang Disabilitas

Menurut Partini, acuan utama dalam mengukur tekanan yakni menggunakan stetoskop dengan mendengarkan bunyi jantung ketika ditekan lalu dilepaskan pelan. Sementara alat pengukur tekanan darah sifatnya untuk skrining, bukan untuk keperluan diagnosis.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X