HARIAN MERAPI - Selama ini masih ada anggapan keliru di masyarakat bahwa mencukur bisa membuat rambut bayi tumbuh lebat.
Hal ini dibantah Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (Perdoski) Jakarta.
Perdoski mengatakan ada mitos dalam masyarakat yang mengatakan bahwa aktivitas mencukur sampai kepala botak dapat membuat rambut bayi tumbuh lebih lebat dan panjang.
Baca Juga: Mendadak Pindah Lajur, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk di Ring Road Utara Sleman
"Mencukur rambut bayi supaya panjang itu mitos ya, enggak, itu mitos," kata Ketua Perdoski Jakarta dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV usai mengikuti temu media di Jakarta, Senin.
Dhana mengatakan tebal dan panjangnya rambut bayi maupun orang dewasa sebenarnya dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan kepada generasi berikutnya.
Faktor penentu berikutnya yaitu gaya hidup sehat yang dijalani seperti perawatan rambut yang menggunakan alat cukur bersih dan higienis.
Proses pencukuran rambut bayi hanya akan membuat rambut yang tumbuh di permukaan atas kepala menjadi berjarang dan kasar untuk sementara waktu. Kondisi ini juga tidak perlu dikhawatirkan oleh orang tua setelah mencukur.
Baca Juga: Kasus Ujaran Kebencian, YouTuber Resbob Digelandang ke Mapolda Jawa Barat
"Jadi kalau dibotakin itu boleh ya, tidak ada pengaruh ke rambutnya jadi lebih sehat, atau lebat ya," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Dhana mengingatkan bahwa kulit milik bayi cenderung belum sekuat dan setebal milik orang dewasa.
Hal ini menyebabkan permukaan kulit bayi lebih rentan dengan berbagai kondisi. Selain kulit kepala. Dhana mengingatkan supaya keluarga tidak abai untuk memperhatikan produk perawatan kulit yang dipakai.
Jika bayi memiliki kulit sensitif, orang tua dianjurkan untuk menggunakan lotion atau pelembab yang dapat mengunci kelembaban kulit agar tidak kering.
Baca Juga: Drama Delapan Gol di Old Trafford, Manchester United Gagal Menang Lawan Bournemouth