Waspadai hipertensi paru, ini gejala awalnya, periksakan sebelum terlambat

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 12:30 WIB
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Pencegahan dan Rehabilitasi Kardiovaskular Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) dr. dr. Hary Sakti Muliawan, Ph.D., Sp.JP, Subsp.PRKv.(K) (kedua kanan),  dalam konferensi pers  di Jakarta, Kamis (27/11/2025) (. ANTARA/ Sinta Ambar)
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Pencegahan dan Rehabilitasi Kardiovaskular Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) dr. dr. Hary Sakti Muliawan, Ph.D., Sp.JP, Subsp.PRKv.(K) (kedua kanan),  dalam konferensi pers  di Jakarta, Kamis (27/11/2025) (. ANTARA/ Sinta Ambar)



HARIAN MERAPI - Anda pernah dengar hipertensi paru ? Dokter menyarankan agar masyarakat memeriksakan hipertensi paru bila bergejala.


Jangan sampai dating ke dokter Ketika kondisinya sudah parah.


Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Pencegahan dan Rehabilitasi Kardiovaskular Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) dr. dr. Hary Sakti Muliawan, Ph.D., Sp.JP, Subsp.PRKv.(K) menegaskan pentingnya melakukan pemeriksaan awal terkait hipertensi paru.

Baca Juga: Aceh Darurat Bencana Hidrometeorologi, 22 Meninggal dan 20.759 Orang Mengungsi


“Gejalanya sering menyerupai penyakit umum seperti asma atau gangguan jantung, sehingga banyak pasien menunggu bertahun-tahun sebelum mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Banyak yang datang dalam kondisi sudah berat karena gejala awal seperti sesak napas yang semakin berat saat beraktivitas dan mudah lelah. Pada lah itu bisa menjadi tanda awal hipertensi paru,” kata dokter Hary yang juga Wakil Ketua Hipertensi Paru Indonesia (INA-PH) dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis.

 

Tak hanya masyarakat secara umum, namun tenaga medis juga tak sepenuhnya memahami mengenai penyakit ini.

 

Adapun gejala awal penyakit ini meliputi sesak napas usai beraktivitas ringan seperti menaiki anak tangga, kelelahan terus menerus, nyeri dada, batuk darah, pusing hingga bengkak pada kaki hingga pada tubuh secara menyeluruh.

 

Ia menyoroti bahwa di Indonesia penyakit ini di Indonesia terdiagnosis setelah dialami secara menahun alias pasien sudah mengalami kondisi yang memburuk.

 Baca Juga: Rutin Sumbang Darah, 350 Orang Dapat Penghargaan Wali Kota Magelang

Pasien dengan hipertensi paru kerap mengalami kesulitan saat beraktivitas seperti berdiri dengan durasi yang lama, karena aliran darah menjadi lebih berat.

Ia pun berharap agar masyarakat lebih memahami dan memberikan perhatian bagi pasien hipertensi paru terutama saat berada di kendaraan umum salah satunya dengan memberikan kursi duduk bagi pasien hipertensi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X