Begini cara mencegah stroke di usia muda, ingat pola hidup sehat

photo author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 11:30 WIB
Wisatawan mancanegara mengikuti lari santai di Nuanu Creative City, Tabanan, Bali, Minggu (26/10/2025).  (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Wisatawan mancanegara mengikuti lari santai di Nuanu Creative City, Tabanan, Bali, Minggu (26/10/2025). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)



HARIAN MERAPI - Dokter menganjurkan masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit.


Menjaga pola hidup sehat harus dimulai sejak muda sehingga tidak berat ketika terkena serangan stroke ketika lansia.


Demikian anjuran dokter spesialis neurologi lulusan Universitas Indonesia dr. Bambang Tri Prasetyo, Sp.N, Subsp. NIOO(K), FINS, FINA dalam diskusi kesehatan secara daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Sinergi antara negara dan publik di ruang digital miliki nilai strategis guna memperkuat legitimasi kebijakan luar negeri

Ia mengatakan menjaga pola hidup sehat sedari muda memberikan keuntungan mencegah kondisi berat pada saat terkena serangan stroke di usia lansia.

“Kalau yang dijaga pola hidup sehat dari muda memang kan berarti kondisi pembuluh darah dan jaringan otak mungkin akan lebih ‘tidak seberat’ yang tidak menjaga,” kata Bambang .

Ia mengatakan jika sejak muda menjaga pola hidup sehat maka metabolisme dan jaringan dalam tubuh masih akan terjaga baik sampai usia tua.

Hal ini bisa terjadi kalau sejak muda menjaga pola makan sehingga kolesterol tidak terlalu tinggi dan gula darahnya terkontrol dengan baik.

Selain itu, asam urat dan tekanan darah tidak tinggi karena memiliki kebiasaan baik dengan tidak merokok dan tidak mengalami stres berat karena pekerjaan sehingga kesehatannya stabil.

Baca Juga: Tangan Diborgol, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Ditahan di Lapas Kelas II A Yogyakarta

Dokter yang praktik di RS Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono dan RS Pondok Indah ini menjelaskan, pada usia di atas 70 tahun biasanya serangan stroke menjadi berat karena pengecilan jaringan di otak atau atrofi otak yang sudah banyak sehingga tidak bisa diterapi dengan maksimal.

 

Faktor usia juga bisa menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah yang bisa membuat pemulihannya lebih lama dibandingkan stroke yang terjadi pada usia dibawah 50 tahun.

 

“Dengan faktor umur sebenarnya yang tidak bisa kita ubah adalah mulai contoh kalau dari pembuluh darah kekakuannya, atau kita biasanya mendapatkan pasien-pasien usia lanjut yang stroke itu ada atherosklerotik atau kekakuan dari pembuluh darah. Nah jadi istilahnya faktor pemulihan memang kita ga bisa bedakan terlalu jelas tapi yang usianya lebih lanjut ya pasti akan lebih lama,” kata Bambang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X