Ini yang menyebabkan kebutuhan nutrisi tiap individu berbeda

photo author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 12:30 WIB
Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta dr. Ida Gunawan, MS, Sp.GK, Subsp. K.,M, FINEM (tengah) dan Founder Move Inc. & Menopause Transition Coach Mia Fitri (kanan) dalam diskusi yang digelar Perminesia di Jakarta, Kamis (16/10/2025). (ANTARA/Sinta )
Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta dr. Ida Gunawan, MS, Sp.GK, Subsp. K.,M, FINEM (tengah) dan Founder Move Inc. & Menopause Transition Coach Mia Fitri (kanan) dalam diskusi yang digelar Perminesia di Jakarta, Kamis (16/10/2025). (ANTARA/Sinta )



HARIAN MERAPI - Masyarakat acap tidak memahami bahwa masing-masing individu membutuhkan nutrisi yang berbeda.


Dengan kondisi tersebut, maka pendekatannya juga berbeda untuk masing-masing individu.


Mengapa berbeda ? Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta dr. Ida Gunawan, MS, Sp.GK, Subsp. K.,M, FINEM mengatakan bahwa perbedaan DNA pada setiap manusia menyebabkan tiap individu membutuhkan nutrisi yang berbeda.

Baca Juga: KPK Serahkan Aset Rampasan Rp11 Miliar ke Pemda DIY Berupa Tanah, Bangunan hingga Jet Ski

"Karena adanya perbedaan, maka kita juga membutuhkan makanan yang berbeda, kita unik, olahraga berbeda," kata Ida dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Kamis.

Dengan variasi DNA yang berbeda setiap hari, maka ia menyerukan untuk tidak mencontoh termasuk dalam diet makanan.

"Makanya jangan pernah menyontek. Jadi makanan yang baik buat satu orang, biarkan baik untuk dia belum tentu cocok untuk saya," tambah dia.

Ia pun menyarankan setiap individu untuk melakukan pengecekan genomics untuk memastikan pemilihan gaya hidup yang tepat termasuk pola makan hingga olahraga.

Pada kesempatan yang sama, Founder Move Inc. & Menopause Transition Coach Mia Fitri mengatakan, penurunan lemak tubuh pada masa perimenopause dan menopause bukan sekadar membakar kalori namun juga menjaga komposisi tubuh agar sehat dan seimbang.

Baca Juga: 'Sosok Pemuda Ideal dalam Perspektif Al-Qur’an' dikupas Khamim Zarasih dalam Muhasabah Subuh di Masjid A-Munawwaroh Kricak Kidul Tegalrejo Yogyakarta

"Otot merupakan organ metabolik aktif yang terus membakar energi bahkan saat tubuh beristirahat. Karena itu, perempuan perlu menjaga massa ototnya agar metabolisme tetap optimal,” ujarnya

Untuk itu, latihan beban atau strength training menjadi fondasi utama bagi perempuan di atas 40 tahun, didukung dengan olahraga kardio seperti jogging atau bersepeda untuk membantu mempertahankan massa otot sekaligus menjaga kesehatan jantung.

“Namun, latihannya harus tetap bijak. Di masa menopause, tubuh membutuhkan waktu pemulihan lebih lama. Fokuslah pada latihan yang strategis, bukan sekadar keras” jelasnya.

Selain olahraga, keberhasilan fat loss dan weight loss yang seimbang juga ditentukan oleh pola makan dan gaya hidup. Perempuan menopause disarankan mencukupi asupan protein (1,6–2g/kg berat badan), memperbanyak serat alami, dan menghindari defisit kalori ekstrem.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Era SBY dan Jokowi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X