“Mesin tidak punya nurani, empati, dan pengalaman hidup. Kualitas manusialah yang memungkinkan kita memahami konteks yang kompleks, merasakan dampak sebuah cerita, dan menjaga loyalitas mutlak kepada publik,” pungkasnya.*
“Mesin tidak punya nurani, empati, dan pengalaman hidup. Kualitas manusialah yang memungkinkan kita memahami konteks yang kompleks, merasakan dampak sebuah cerita, dan menjaga loyalitas mutlak kepada publik,” pungkasnya.*
Sumber: ANTARA