Inilah dampak tayangan televisi pada anak, ikuti saran psikolog

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 12:30 WIB
Anak sedang menonton Televisi di Rumah.  (ANTARA/Ogen)
Anak sedang menonton Televisi di Rumah. (ANTARA/Ogen)



HARIAN MERAPI - Tayangan televisi dapat berdampak positif maupun negatif pada anak, tergantung kontennya.


Karena itu, anak perlu didampingi orang tua saat menonton tayangan televisi agar sesuai dengan tumbuh kembangnya.


Menurut psikolog, tayangan televisi dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap tumbuh kembang anak, baik secara positif maupun negatif, tergantung pada jenis konten dan pengawasan dari orang tua.

Baca Juga: Dokter ingatkan jangan sembarangan konsumsi jajanan, terutama cepat saji, bisa pengaruhi ini.

“Bisa positif dan negatif (dampak tayangan televisi),” kata Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Menurut Vera, tayangan edukatif yang sesuai dengan usia anak serta didampingi orang tua dapat memperluas kosakata, menambah pengetahuan, hingga mengenalkan nilai moral serta sosial.

Sebaliknya, Vera mengungkap tayangan yang mengandung kekerasan, bahasa kasar, atau konten dewasa berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti perilaku meniru yang tidak sesuai, penurunan empati, hingga gangguan tidur dan konsentrasi.

Baca Juga: Menyelam di kedalaman 40 meter, ditemukan meninggal di perairan Sembalun Lombok, ini kronologinya

“Anak bisa meniru perilaku yang tidak tepat, menjadi kurang peka, dan mengembangkan kebiasaan pasif seperti kurang bergerak, kurang interaksi sosial. Selain itu, terlalu banyak menonton TV juga dapat mengganggu konsentrasi, tidur, hingga perkembangan fisik karena berkurangnya aktivitas motorik,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Universitas Indonesia Ratih Zulhaqqi menjelaskan bahwa televisi memengaruhi beberapa aspek perkembangan anak, mulai dari kognitif, emosional, sosial, hingga fisik.

Tayangan yang positif dapat mendukung kreativitas dan kemampuan sosial anak, sedangkan tayangan negatif dapat memicu kecemasan, kemarahan, hingga perilaku antisosial.

Baca Juga: Waspadai cacingan, bisa menyerang orang dewasa, untuk mencegahnya ikuti saran dokter

“Ada perkembangan emosi yang terpengaruh, anak belajar meniru ekspresi emosi dari apa yang mereka lihat. Misalnya tayangan dengan konflik agresif itu bisa meningkatkan risiko anak jadi mudah marah atau mudah cemas,” kata Ratih.

Lebih lanjut, keduanya menekankan pentingnya memilih tayangan yang edukatif, berbahasa santun, serta memiliki visual yang ramah anak.

Orang tua juga disarankan untuk mendampingi dan membatasi durasi menonton sesuai usia anak, agar televisi dapat menjadi alat belajar dan bukan menjadi hal negatif bagi perkembangan buah hati.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X