Ini yang harus dilakukan orang tua menghadapi anak yang gemar bermain gim online

photo author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 11:00 WIB
Arsip Foto - Orang bermain gim online menggunakan gawai. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Arsip Foto - Orang bermain gim online menggunakan gawai. (ANTARA FOTO/Rahmad)


HARIAN MERAPI - Ini penting bagi para orang tua untuk mengawasi anak bermain gim atau gim online.


Simak rekomendasi Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia tentang aturan yang tepat bagi anak yang gemar main game online.

“Gim online atau produk elektronik yang lain memiliki dampak yang serius bagi beragam aspek perkembangan anak sejak dini, terutama jika terpapar secara berlebihan dan tidak sesuai usia,” kata Anggota IPK Indonesia Gisella Tani Pratiwi, M.Psi., Psikolog saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Libra besok Kamis 7 Agustus 2025, beristirahatlah bila diperlukan agar tetap berpikiran jernih dan termotivasi sepanjan

Psikolog klinis anak dan remaja lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan orang tua perlu menyesuaikan aturan bermain gim online dengan waktu untuk belajar agar seimbang. Aturan tidak hanya mencakup soal waktu tetapi juga jenis permainan yang diperbolehkan.

Dari jenis permainan, berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP), Gisella mengatakan usia 18 ke bawah tidak dianjurkan untuk memiliki waktu menatap layar (screen time) atau penggunaan layar elektronik termasuk televisi, karena membahayakan perkembangan kemampuan berinteraksi sosial maupun stimulasi fisik.

Masuk ke usia 18 bulan sampai 2 tahun, waktu screen time dibatasi hanya dengan media edukasi dan bimbingan orang tua maupun video chatting.

Baca Juga: Nadiem Makarim akan diperiksa KPK 7 Agustus terkait kasus ini

Pada usia 2-5 tahun, disarankan anak tidak memainkan gim lebih dari satu jam per hari untuk materi non-edukasi karena screen time yang berlebihan akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan bahasa, kemampuan berpikir, dan perkembangan sosio emosional.

Usia 5-12 tahun waktu bermain gim tidak lebih dari 2 jam per hari di luar tugas sekolah.

"Penting untuk menyeimbangkan screen time dengan aktivitas fisik maupun interaksi sosial secara langsung," ucap dia.

Memasuki usia remaja yakni kurang lebih 13 tahun ke atas, Gisella menekankan perlu kesepakatan untuk mengelola screen time dan adanya rasa tanggung jawab untuk itu.

"Jika pada usia sebelumnya, anak menjalani pengaturan yang konsisten seperti yang disebutkan sebelumnya, maka kemungkinan besar anak remaja tidak terlalu bergantung pada screen time termasuk gim online dan perlu ditambah pengayaan dan diskusi mengenai materi-materi yang aman dikonsumsi dan mengembangkan kemandirian dan skill pengelolaan diri untuk menggunakan media secara efektif," katanya.

Baca Juga: Titiek Soeharto sebut pertanian lebih menjanjikan dari kerja kantoran, ini alasannya

Seiring bertambahnya usia anak diharapkan mendapatkan bimbingan untuk menyeimbangkan dengan kegiatan sosial, fisik, serta keterlibatan dengan keluarga atau pihak lain yang dipercayanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X