HARIAN MERAPI - Sebagian masyarakat masih belum paham perihal penularan dengue.
Menurut dokter, penularan infeksi virus dengue dapat terjadi melalui gigitan nyamuk betina aedes aegypti.
Demikian dijelaskan konsultan infeksi dan penyakit tropis anak FKUI RSCM Dr.dr.Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K),M.Sc,PhD dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, penularan infeksi virus dengue dapat terjadi melalui gigitan nyamuk betina aedes aegypti.
“Penularan infeksi virus dengue adalah melalui faktor gigitan nyamuk aedes aegypti, dan hanya betina yang bisa menularkan virus dengue ya. Karena dia yang perlu menghisap darah untuk bisa bertelur,” kata dokter Mulya .
Sementara nyamuk jantan, kata dia, tidak menghisap darah dan hanya menghisap tumbuh-tumbuhan, dan nyamuk betina, jika telah menggigit seorang penderita, maka secara teori masih bisa menularkan dalam radius sekitar 100-200 meter.
Berkaca pada musim pandemi, kata dia, dalam satu rumah dengan beberapa anak, bisa saja anak satu dan lainnya dapat terkena dengue. Hal ini karena sistem yang membatasi aktivitas atau pembatasan sosial.
Baca Juga: Idul Adha 2025: Siapa yang Berhak Menerima Daging Kurban? Ini Pembagian yang Benar
Ia menegaskan bahwa penularan terjadi bukan lewat droplet atau lewat aerosol nyamuk atau kontak langsung dengan penderita pertama namun tetap melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Dia pun menyerukan kepada masyarakat untuk melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
“Minimal satu kali seminggu saja membantu untuk melakukan 3M. Menguras, menimbun, menutup. Maksudnya kamar mandi disikat,” katanya lagi.
Ia juga meminta masyarakat untuk melakukan pengecekan pada beberapa titik rumah yang kadang tidak terlihat sehingga jarang dibersihkan misalnya dispenser air, rumah bagian bawah dan beberapa titik lainnya termasuk pot bunga, tempat minuman hewan peliharaan.
Baca Juga: Idul Adha 2025: Apakah Boleh Daging Kurban Dibagikan untuk Umat Non-Muslim? Ini Penjelasannya
Pencegahan lain yang bisa dilakukan yakni seiring dengan perkembangan teknologi, kini telah ada vaksin dengue yang dapat dimanfaatkan dari usia 6 tahun hingga 45 tahun.