HARIAN MERAPI - Satu dari empat wanita berpotensi terkena perdarahan menstruasi berat atau PMB. Apa itu ?
Masalah tersebut dijelaskan detail oleh Dokter Kandungan dan Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi FKUI RSCM dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp. FER saat ditemui di Jakarta, Senin.
Ia mengungkapkan bahwa satu dari empat perempuan berpotensi mengalami Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) atau heavy menstrual bleeding (HMB).
“Normalnya (menstruasi) memang hanya 80 cc total lima hingga tujuh hari terserah berapa hari menstruasinya, normalnya paling antara 4-8 hari. Kalau udah lewat delapan hari itu sudah memanjang,” ujar dokter Kemal .
Berdasarkan paparannya, PMB merupakan terjadinya menstruasi dengan keluar darah yang berlebihan sehingga mengganggu hidup fisik, emosional hingga material seorang perempuan.
Gejala PMB meliputi sering mengganti pembalut atau tampon setiap satu hingga dua jam karena penuh, perdarahan lebih dari tujuh hari, keluar gumpalan darah yang besar hingga rasa sakit pada bagian bawah perut selama menstruasi.
Lebih lanjut, satu dari empat perempuan dengan usia reproduktif berpotensi mengalami PMB, meski demikian sebanyak 47 persen perempuan tidak mengetahuinya dan justru percaya bahwa PMB adalah hal yang lumrah dari menstruasi.
Baca Juga: Tiap Koperasi Desa Merah Putih Bisa Untung Rp1 Miliar, Begini Penjelasan Menkop Budi Arie
Ia menambahkan bahwa sebanyak 39 persen perempuan tidak menyadari bahwa ada pilihan pengobatan yang tersedia untuk kondisi ini.
Kondisi PMB pada perempuan rupanya memiliki dampak yang serius bagi perempuan yakni anemia atau defisiensi zat besi sehingga membuat perempuan merasa mudah lelah dan pucat.
Hal lain yakni sesak napas dan peningkatan risiko masalah penyakit jantung kemudian menurunkan kualitas hidup karena PMB mengganggu aktivitas sehari-hari akibat perempuan mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan.
Rasa sakit dan ketidaknyamanan juga menghantui, serta gangguan tidur dan mental juga beban finansial yang diakibatkan meningkatnya biaya yang dikeluarkan untuk obat, prosedur medis karena menyebabkan wanita kurang produktif.
Baca Juga: Klasemen Serie A 2024/25: Juventus Lolos Liga Champions, Venezia Terdegradasi