HARIAN MERAPI - Setelah lama libur lebaran, anak harus masuk sekolah lagi.
Terkadang anak mengalami kecemasan menjelang masuk sekolah usai libur panjang lebaran.
Bagaiman cara mengatasi kecemasan tersebut ? Berikut kiat dari psikolog klinis.
Baca Juga: Takhayul bangsa Arab, Nabi Muhammad SAW harus memberantas, begini caranya
Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Teresa Indira Andani, M.Psi. Psikolog mengatakan perubahan suasana santai saat liburan ke fase masuk sekolah bisa membuat anak mengalami kecemasan atau bisa disebut post holiday blues.
“Selain rasa malas, beberapa anak juga bisa merasa cemas, misalnya takut menghadapi tugas sekolah yang menumpuk atau kesulitan beradaptasi kembali dengan teman-teman,” kata Teresa dalam wawancara melalui pesan singkat kepada ANTARA, Senin.
Teresa mengatakan post holiday blues mungkin banyak dirasakan pada anak usia 6-12 tahun karena pada usia ini, anak mulai belajar menjadi lebih mandiri dan ingin merasa mampu dalam berbagai hal, tetapi perubahan mendadak dari suasana santai ke aturan sekolah bisa membuat mereka enggan kembali.
Hal itu juga karena cara berpikir anak usia ini yang masih konkret, sehingga mereka sulit memahami mengapa harus meninggalkan kesenangan liburan dan kembali menjalani rutinitas.
Baca Juga: Inilah kepercayaan bangsa Arab pada makhluk halus, Nabi Muhammad SAW diperintahkan meluruskan
“Selain itu, setiap anak memiliki tingkat adaptasi yang berbeda, beberapa bisa kembali semangat dengan cepat, sementara yang lain, terutama yang lebih sensitif atau memiliki tantangan sosial, mungkin membutuhkan dukungan lebih besar untuk merasa nyaman kembali di lingkungan sekolah,” katanya.
Ia menyarankan beberapa cara untuk menyiasati post holiday blues pada anak agar kembali semangat untuk ke sekolah dengan strategi T.E.R.A.T.U.R, yaitu Terapkan jadwal serupa sekolah, Evaluasi dan ulangi kebiasaan belajar, Rangsang interaksi, Aktifkan minat sekolah, Tumbuhkan perasaan positif, Ulangi rutinitas pagi, dan Ringankan kecemasan.
“Memberikan pujian atau hadiah kecil saat anak menunjukkan semangat kembali ke sekolah dapat menjadi dorongan positif. Selain itu, orang tua dapat membicarakan hal-hal menyenangkan di sekolah, melibatkan anak dalam persiapan perlengkapan sekolah, dan menunjukkan sikap positif terhadap aktivitas setelah liburan agar anak ikut termotivasi,” katanya.
Baca Juga: Alun-alun Temanggung Macet, Pendopo Pengayoman Jadi Kantong Parkir Dadakan
Teresa mengatakan guru juga berperan penting dalam menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan di awal masuk sekolah, misalnya dengan mengadakan kegiatan ringan atau memberi kesempatan anak untuk berbagi cerita tentang liburannya.
Dengan pendekatan yang hangat dan bertahap, diharapkan anak akan lebih mudah beradaptasi kembali ke rutinitas tanpa merasa terlalu sedih atau kehilangan semangat.*