HARIAN MERAPI - OpenAI baru-baru ini merilis fitur generator gambar terbaru di platform ChatGPT-4o yang memungkinkan pengguna membuat gambar bergaya khas Studio Ghibli.
Fitur ini dengan cepat menjadi tren di media sosial, dengan banyak pengguna mengubah swafoto, hewan peliharaan, hingga tokoh politik ke dalam gaya animasi ikonik tersebut.
Namun, tak semua pihak menyambut tren ini dengan antusiasme.
Baca Juga: Keluarga Vadel Badjideh Resmi Cabut Kuasa Razman Arif Nasution: Malah Sibuk Memperkeruh Suasana
Salah satu pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, dikenal sebagai sosok yang menentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam seni.
Miyazaki sejak lama menyuarakan pandangannya yang kritis terhadap AI dalam dunia seni.
Ia berpendapat bahwa meskipun AI mampu meniru bentuk dan gerakan, teknologi ini tidak bisa menangkap esensi emosi manusia yang ada dalam karya seni.
Bagi Miyazaki, seni bukan hanya soal menghasilkan gambar atau animasi yang tampak indah, tetapi juga tentang mencerminkan perasaan dan pengalaman manusia.
Baca Juga: Urai Kemacetan Arus Lalu Lintas, Jalan Arah Obwis Pantai Baron Gunungkidul Diberlakukan Satu Arah
"Saya tidak akan pernah menerapkan teknologi seperti ini (AI) ke karya-karya saya. Saya pikir teknologi AI ini adalah penghinaan terhadap kehidupan dan seni," ujar Miyazaki dikutip pada Jumat, 4 April 2025.
Salah satu momen paling terkenal yang menunjukkan sikap keras Miyazaki terhadap AI terjadi pada tahun 2016.
Saat itu, ia menghadiri presentasi dari Dwango Artificial Intelligence Laboratory yang menampilkan animasi makhluk tanpa kepala yang berjalan aneh, hasil algoritma AI.
Baca Juga: Perempuan Mengamuk di Mobil, Polisi di Pos Terpadu Simpang Lima Sukoharjo Turun Tangan
Alih-alih terkesan, Miyazaki justru merasa terganggu dan menyatakan bahwa para pengembang AI tersebut tidak memahami nilai kehidupan dan seni.