Banyak pasien ginjal baru mengetahui penyakitnya setelah kondisinya parah, begini langkah yang harus dilakukan menurut dokter

photo author
- Jumat, 14 Maret 2025 | 11:00 WIB
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi dr. Tunggul D. Situmorang dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (13/3/2025). ( ANTARA/Sinta Ambar)
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi dr. Tunggul D. Situmorang dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (13/3/2025). ( ANTARA/Sinta Ambar)



HARIAN MERAPI - Banyak penderita ginjal kronis yang tahu kondisinya telah serius, sehingga penanganan terlambat.


Pasien baru mengetahui setelah kondisi ginjal mengalami kerusakan serius.


Hal tersebut diingatkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi dr. Tunggul D. Situmorang dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Satgas Pangan Belum Temukan Kecurangan Takaran MinyaKita di DIY

Ia mengatakan, banyak penderita penyakit ginjal kronis (PGK) yang baru mengetahui kondisi saat ginjal telah mengalami kerusakan serius.

“Banyak pasien yang baru mengetahui kondisi mereka ketika ginjalnya sudah mengalami kerusakan signifikan (tahap 4-5). Padahal jika dideteksi dan ditangani lebih awal, risiko progresif ke gagal ginjal bisa dikurangi,” ujar Tunggul .

Ia menambahkan bahwa sebanyak 80 persen kasus PGK sebenarnya dapat dicegah atau diperlambat dengan penanganan awal yang tepat.

Dengan kesadaran mengenai deteksi dini kesehatan ginjal serta secara sederhana dapat dilakukan secara sederhana melakukan pemeriksaan UACR dan darah yakni ureum, kreatinin, ujarnya.

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Aquarius besok Sabtu 15 Maret 2025, gairah akan memuncak

Sebab menurutnya masih ada pasien diabetes tipe 2 yang belum sadar memelihara kesehatan ginjal dan apa yang perlu dilakukan bisa fungsi ginjal mengalami penurunan.

Ia mengatakan pemeriksaan UACR dan darah menjadi upaya deteksi awal PGK secara dini sehingga dapat dilakukan intervensi medis secara tepat.

Dalam paparannya, penyakit ginjal merupakan keadaan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang dapat bersifat akut dan kronik.

Penyakit ginjal juga terjadi karena aliran darah ke ginjal berkurang sehingga ginjal kurang oksigen dan rusak. Jaringan ginjal rusak dikarenakan infeksi, obat-obatan dan zat kimia. Pada kondisi ini, urin pun menjadi terhambat karena tumor atau batu saluran kemih, ujarnya.

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Pisces besok Sabtu 15 Maret 2025, krisis kecil mungkin terjadi di tempat kerja

Adapun komplikasi penyakit ginjal kronis yang terjadi meliputi hipertensi, anemia, retensi garam dan air, penyakit kardiovaskular, gangguan mineral dan tulang, sirosis metabolik dan gangguan elektrolit dan sindrom uremia, yakni kondisi kadar urea dalam darah sangat tinggi sehingga menjadi racun dalam tubuh.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X