Begini cara deteksi dini osteoporosis guna cegah patah tulang

photo author
- Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00 WIB
Ilustrasi osteoporosis  (ANTARA/Shutterstock/Chayanuphol)
Ilustrasi osteoporosis (ANTARA/Shutterstock/Chayanuphol)



HARIAN MERAPI - Waspadai osteoporosis yang mengancam tulang kita. Karena itu, perlu deteksi dini agar tidak semakin parah.


Demikian dianjurkan dr Ray Hendry, Sp.OT, Dokter Spesialis Bedah Tulang di Bethsaida Hospital Gading Serpong, dalam keterangannya Senin.


Menurutnya, deteksi dini osteoporosis menjadi langkah penting dalam pencegahan penyakit yang disebut "silent disease" salah satunya dengan pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD).

Baca Juga: Bagaimana pembagian dividen ke Danantara, begini penjelasan Wamen BUMN

Menurut dr Ray Hendry, Sp.OT, osteoporosis terjadi ketika tubuh tidak mampu membentuk tulang baru dengan cukup untuk menggantikan yang telah tua.

"Kondisi ini semakin terasa seiring bertambahnya usia, tetapi faktor lain seperti pola makan yang kurang baik, gaya hidup tidak aktif, dan faktor keturunan juga berperan," kata dr Ray

Beberapa faktor utama yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis meliputi kurangnya asupan kalsium dan vitamin D yang penting untuk menjaga kekuatan tulang.

Kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor risiko, karena gaya hidup pasif mempercepat hilangnya massa tulang. Kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan berdampak buruk pada metabolisme tulang.

Baca Juga: Apa kabar MBG di bulan Ramadhan, BGN: Mekanisme diubah agar makanan bisa dibawa pulang

Faktor genetik juga turut berperan, di mana riwayat keluarga dengan osteoporosis meningkatkan risiko seseorang. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid jangka panjang dapat melemahkan tulang.

Untuk mencegah osteoporosis, beberapa langkah dapat dilakukan, seperti mengonsumsi makanan bergizi yang kaya kalsium, misalnya susu, ikan, dan sayuran hijau. Berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan, juga membantu menjaga kesehatan tulang. Menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol menjadi langkah penting dalam pencegahan. Selain itu, melakukan pemeriksaan BMD dapat membantu mengetahui kondisi kepadatan tulang sejak dini.

Bethsaida Hospital Gading Serpong kini menghadirkan teknologi terkini untuk pemeriksaan kesehatan tulang dengan alat BMD seri terbaru. Menggunakan teknologi DXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry), pemeriksaan ini dapat mengukur kepadatan mineral tulang dan mengidentifikasi risiko osteoporosis bahkan sebelum terjadi patah tulang hingga 10 tahun ke depan.

Baca Juga: Jelang Mubes di Banten, MPC Pemuda Pancasila Bantul dukung Japto kembali jadi Ketua Umum

"BMD adalah alat penting dalam diagnosis osteopenia (melemahnya tulang) dan osteoporosis. Dengan hasil yang akurat, kami dapat menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat," jelas dr Ray Hendry.

Pemeriksaan ini sangat disarankan bagi wanita berusia 65 tahun ke atas, pria berusia 70 tahun ke atas, wanita menopause dengan faktor risiko osteoporosis, serta individu yang pernah mengalami patah tulang tanpa sebab jelas. Selain itu, mereka yang mengonsumsi obat-obatan yang berisiko melemahkan tulang juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X