Apa saja yang harus dihindari saat perayaan Imlek, ini menurut pakar feng shui

photo author
- Rabu, 29 Januari 2025 | 10:00 WIB
Suasana kirab tradisi Grebeg Sudiro menjelang perayaan tahun baru Imlek di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025).  (ANTARAFOTO/Maulana Surya)
Suasana kirab tradisi Grebeg Sudiro menjelang perayaan tahun baru Imlek di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025). (ANTARAFOTO/Maulana Surya)

2. Memotong atau mencuci rambut atau kuku

Keberuntungan yang diberikan kepada seseorang dipercaya akan turut terbuang kalau yang bersangkutan memotong atau mencuci rambut atau kuku pada hari perayaan tahun baru Imlek. Kegiatan memotong atau mencuci rambut atau kuku disarankan dilakukan satu hari sebelum atau satu hari sesudah Imlek.

Baca Juga: Petani Sukoharjo panen cabai, harga di pasaran turun signifikan

3. Bicara buruk

Perayaan tahun baru Imlek merupakan momen membahagiakan, karenanya orang-orang yang merayakan dianjurkan membicarakan hal-hal yang baik agar berkah baik menghampiri. Bicara buruk pada masa ini dianggap dapat mendatangkan sinyal ketidakberuntungan untuk setahun yang akan datang.

4. Berkonflik dengan orang lain

Berkonflik dengan orang lain pada masa perayaan tahun baru Imlek dianggap dapat menghadirkan sinyal ketidakberuntungan pada tahun yang akan datang. Api emosi dianggap dapat melenyapkan keberuntungan layaknya api kecil bisa menyebabkan seluruh hutan terbakar.

Oleh karena itu, selama perayaan Imlek orang disarankan berusaha membangun hubungan baik, bersabar, dan tidak mempermasalahkan hal-hal kecil.

5. Makan bubur

Karena bubur sering kali dimakan oleh orang yang sedang sakit, orang keturunan Tionghoa disarankan menghindari makan bubur pada hari perayaan Imlek. Apalagi ada banyak hidangan lezat lain yang dikaitkan dengan hal-hal baik pada perayaan tahun baru China.

Yulius menyampaikan bahwa pada dasarnya semua hal yang dapat menimbulkan kesan buruk serta dikaitkan dengan ketidakberuntungan akan dihindari pada hari perayaan Imlek.

"Ada pula pantangan, tidak boleh makan obat pada hari Imlek, di mana itu menandakan sakit. Namun, bagi kami bila obat memang wajib dan rutin dimakan, hal ini tidak apa bila tetap dilakukan," kata Yulius.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X