Tanda perkembangan yang dia maksud antara lain, anak sudah mampu menahan kencing selama 60 sampai 90 menit, sudah mengenal sensasi yang menunjukkan kandung kemih penuh, dapat duduk terus-menerus di toilet selama sekitar 15 menit, bisa menemukan kamar mandi secara mandiri, dan mampu mengkomunikasikan kebutuhan ke toilet.
"Dan, yang terakhir, bahwa anak ini sudah harus mampu melepas pakaian, bagaimana menyeka, menyiram, merapikan, dan mencuci tangan," kata dokter Meitha.
Selain memperhatikan tahapan perkembangan anak, orang tua perlu pula memperhatikan kondisi anak ketika hendak melaksanakan toilet training.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Tersangka, PDIP Taati Proses Hukum dan Kooperatif
Dokter Meitha mengatakan, toilet training sebaiknya tidak dilakukan ketika anak dalam keadaan sakit atau tegang karena sedang memasuki lingkungan baru seperti pindah rumah atau menerima anggota keluarga baru.
Selain itu, menurut dia, toilet training lebih baik dilakukan ketika perasaan anak sedang senang sehingga dia secara sukarela mau belajar.*