remaja
HARIAN MERAPI - Proses tumbuh kembang remaja banyak dipengaruhi berbagai faktor, antara lain orang tua.
Orang tua dituntut memberi bimbingan kepada remaja dalam proses tumbuh kembangnya.
Ini memerlukan keseimbangan peran orang tua dalam memberi bimbingan kepada remaja.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja, OJK Buka Rekrutmen Pendidikan Calon Staf Angkatan 8
Psikolog klinis dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan keseimbangan peran yang dimainkan oleh orang tua dalam memberikan bimbingan sangat penting dalam proses tumbuh kembang remaja.
“Menurut saya, kata yang tepat bukan dominan melainkan berperan. Dalam hal ini ke dua orang tua, baik ayah maupun ibu berperan aktif dan positif dalam proses tumbuh kembang anak,” kata Kasandra saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Senin.
Kasandra mengatakan dalam sisi emosional, ibu atau orang tua perempuan berperan amat besar dalam menjaga psikologi anak. Pada usia remaja, anak cenderung lebih terbuka untuk berbicara dengan orang yang dianggapnya lebih empatik dan lebih memahami perasaan mereka.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan dan laki-laki pada usia remaja sering kali merasa lebih nyaman membuka diri kepada ibu mereka, terutama ketika berhubungan dengan masalah emosional dan sosial.
Baca Juga: Sejarah Wotawati, Dusun Unik di Gunungkidul yang Kini Bersolek ala Kerajaan Majapahit dan Mataram
Ibu juga sering kali dianggap sebagai figur pengasuh utama yang menyediakan rasa aman dan dukungan emosional yang lebih kuat. Dalam situasi penuh tekanan, di mana remaja mungkin merasa terisolasi atau bingung, ibu dapat menjadi sosok yang memberikan rasa empati dan penerimaan yang dibutuhkan untuk membuka komunikasi.
“Ibu sering kali memainkan peran kunci dalam mengajarkan nilai-nilai emosional, seperti empati, kasih sayang, dan pengelolaan konflik. Dalam kasus remaja yang terlibat kekerasan, penting bagi ibu untuk menggali alasan di balik perilaku anak dan memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari tindakannya,” ujar Kasandra.
Dari sisi ayah atau orang tua laki-laki, Kasandra mengatakan para remaja sering mencari peran panutan yang bisa memberikan rasa identitas diri. Ayah atau figur laki-laki yang ada di keluarga bisa memberikan model bagaimana menjadi pribadi yang bertanggung jawab, menjaga kontrol diri, dan menyelesaikan konflik secara sehat.
“Ayah bisa menekankan pentingnya rasa hormat terhadap orang lain, kontrol diri, serta pentingnya pengelolaan kekuatan dan emosi,” katanya.
Baca Juga: Presiden Pabowo berharap, penurunan harga tiket pesawat 10 persen tidak rugikan industri penerbangan
Sosok ayah juga dapat hadir sebagai figur yang lebih menekankan pentingnya struktur, disiplin, dan konsekuensi.