HARIAN MERAPI - Dokter menyarankan masyarakat agar bijak mengonsumsi antibiotik, berdasar diagnosis dokter.
Kondisi demam atau infeksi tak selalu harus menggunakan antibiotek, melainkan harus melalui pemeriksaan dokter.
Selama ini antibiotik dikenal sebagai senjata ampuh dalam melawan infeksi bakteri, namun i penggunaannya harus bijak dan berdasarkan rekomendasi dokter.
Baca Juga: Islam tentang wabah penyakit semisal AIDS, ujian keimanan
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Departemen Hubungan Lembaga Pemerintah PB IDI Brigjen TNI Purn DR Dr Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, baru-baru ini.
Ia mengingatkan dampak buruk yang bisa terjadi jika antibiotik digunakan sembarangan, termasuk risiko resistensi antibiotik.
“Saya kira tetap kalau antibiotik itu harus berdasarkan pemeriksaan dokter ya, karena kita melihat bahwa antibiotik itu bukan semata obat untuk membunuh kuman, tetapi juga melihat proses yang terjadi pada tubuh,” kata Dokter lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran tersebut saat diskusi daring di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, penggunaan antibiotik tidak boleh dilakukan secara mandiri tanpa pengawasan medis, sebab antibiotik bukan hanya sekadar obat untuk membunuh kuman, tetapi juga berkaitan dengan proses kompleks di dalam tubuh, seperti patofisiologi dan patogenesis.
Oleh karena itu, pemberian antibiotik harus didasarkan pada diagnosis yang akurat oleh tenaga medis profesional.
Baca Juga: Mimpi Buruk Pep Guardiola Berlanjut, Liverpool Bikin Manchester City Tambah Babak Belur
Masyarakat diingatkan bahwa tidak semua demam atau infeksi membutuhkan antibiotik. Infeksi akibat virus, misalnya, tidak akan sembuh dengan antibiotik.
Namun, jika demam atau gejala infeksi berlangsung lebih dari lima hari, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan menentukan apakah antibiotik memang diperlukan.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, baik dalam hal jenis, dosis, maupun durasi, dapat memicu mutasi bakteri yang menyebabkan resistensi.
Kondisi ini bisa berdampak serius, seperti tidak tersedianya antibiotik yang efektif saat terjadi infeksi berat, dan masyarakat diminta untuk tidak membeli antibiotik secara sembarangan, termasuk melalui platform daring, tanpa resep dokter.
Dokter Soroy juga menekankan pentingnya kesabaran dalam menjalani terapi antibiotik, karena membutuhkan waktu untuk bekerja dengan membantu tubuh melawan kuman, dan proses ini tidak bisa terjadi dalam hitungan jam.