Apa Itu JOMO? Kebalikan FOMO Bagi Kaum yang Lepaskan Ketergantungan di Medsos dengan Menikmati Momen Nyata

photo author
- Sabtu, 23 November 2024 | 09:15 WIB
Ilustrasi Joy of Missing Out (JOMO) yang menjadi cara bagi seseorang untuk menikmati dunia nyata tanpa takut ketinggalan momen di media sosial.  (Unsplash.com / Preslie Hirsch)
Ilustrasi Joy of Missing Out (JOMO) yang menjadi cara bagi seseorang untuk menikmati dunia nyata tanpa takut ketinggalan momen di media sosial. (Unsplash.com / Preslie Hirsch)

Psikolog itu juga menyebut melihat apa yang dilakukan orang lain sebagaimana seseorang yang berperilaku FOMO, akan memberikan ide-ide baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.

"Melihat apa yang dilakukan orang lain dapat memberikan seseorang ide baru yang tak pernah terpikirkan sebelumnya," tandasnya.

Berkaca dari hal itu, seseorang yang ingin membiasakan diri berprilaku JOMO juga tidak mesti 100 persen.

Albers menyarankan untuk memberikan porsi JOMO yang sesuai dengan kepribadian seseorang introvert maupun ekstrovert. Berikut ini sederet cara bagi seseorang yang ingin mengubah kebiasaan FOMO menjadi JOMO:

Baca Juga: Pemerintah segera bahas usulan penghapusan zonasi sekolah

1. Biasakan Waktu Tanpa Gadget

Albers menyebut perilaku membatasi media sosial memungkinkan seseorang untuk memberikan waktu lebih untuk diri sendiri.

"Membatasi media sosial dapat membuat seseorang bisa memilih menggunakan waktu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain," terang sang psikolog.

Selain itu, kebiasaan ini akan membuat seseorang menyadari betapa banyak perilaku FOMO yang selama ini telah dilakukan tanpa disadari.

Baca Juga: PSS Sleman dibekuk PSBS Biak 0-1

"Saat berhenti menggunakan (media sosial), seseorang akan menyadari bahwa FOMO-nya telah berkurang dan memberi kesempatan untuk fokus melakukan aktivitas yang meningkatkan kepuasan tersendiri," tegas Albers.

2. Berani Mengatakan Tidak

Ajakan orang lain menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang yang sedang membiasakan diri untuk memberi batasan terhadap media sosial.

Baca Juga: Songsong Hari Guru Nasional 2024: guru yang baik hadirkan pendidikan terbaik

Terlebih, jika ajakan itu tentang memainkan permainan game online yang menghabiskan banyak waktu maka seseorang harus berani mengatakan tidak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X