Orang tua yang punya bayi prematur harus memperhatikan ini, jangan lupa skrining kesehatan

photo author
- Selasa, 5 November 2024 | 10:30 WIB
Ilustrasi bayi prematur.  (ANTARA/Pexels)
Ilustrasi bayi prematur. (ANTARA/Pexels)

Ketiga, pemeriksaan skrining fungsi tiroid pada bayi prematur. Hal ini dilakukan agar bayi yang mengalami masalah kesehatan hipotiroid kongenital/bawaan dapat segera ditangani oleh dokter.

Keempat, pemeriksaan fungsi jantung dengan melakukan USG jantung. Pemeriksaan tersebut dilakukan pada bayi prematur sesuai indikasi dan jadwal yang ditentukan.

 Baca Juga: Kevin Diks disetujui jadi WNI, timnas Indonesia akan semakin kuat

Kelima, pemeriksaan ginjal untuk mendeteksi adanya tumpukan kalsium pada ginjal. Pemeriksaan ginjal juga diperlukan untuk mendeteksi risiko kesehatan lain yang mungkin terjadi pada organ tersebut.

"Semakin muda usia kehamilan saat lahir, risiko terjadinya penumpukan kalsium di ginjal semakin tinggi, jadi kita perlu melakukan USG ginjal setidaknya sekali sebelum bayi keluar dari rumah sakit," kata Evelyn.

"Kalau terdeteksi adanya tumpukan kalsium di ginjal, kita harus memastikan tumpukan kalsiumnya tidak bertambah atau berkurang, dan fungsi ginjalnya tetap baik," sambungnya.

Keenam, pemeriksaan untuk mengetahui adanya penyakit mineral tulang atau Osteopenia of Prematurity (OOP). Skrining ini dilakukan pada semua bayi prematur untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan tulang pada bayi.

Baca Juga: Menko Polkam Bentuk 7 Desk untuk Dukung Program Prioritas Prabowo, Salah Satunya Penanganan Judi Online, Ini Rinciannya 

Ketujuh, pemeriksaan anemia prematurity atau anemia pada bayi prematur. Hal ini dilakukan untuk mencegah anemia atau kurang darah pada bayi.

"Ada juga skrining untuk pendengaran, ini sebenarnya bayi cukup bulan juga dilakukan skrining tersebut, selambat-lambatnya umur 3 bulan," kata Putri.

Skrining tersebut umumnya berupa tes pendengaran pada bayi yang mencakup Otoacoustic Emission (OAE). Ada juga tes pendengaran Brain Evoked Response Audiometry (BERA) untuk memeriksa fungsi pendengaran bayi prematur.

Lebih lanjut, Putri mengatakan bahwa orang tua juga perlu mengisi buku KIA bayi kecil dari Kemenkes yang akan diberikan setelah bayi lahir. Orang tua juga bisa mendapatkan bentuk elektronik buku tersebut dengan mengunduhnya di laman situs resmi Kemenkes.

 Baca Juga: Peruntungan Shio Naga dan Shio Ular Selasa 5 November 2024, ada peluang yang sangat baik untuk kemajuan karier

Buku KIA bayi kecil berisikan informasi, pelayanan dan perawatan kesehatan bayi kecil. Buku tersebut juga berisi edukasi dalam melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi kecil yang dapat dilakukan oleh orang tua.

"Pada prinsipnya, semakin kecil bayi prematurnya, semakin kecil berat lahirnya, (maka) semakin lengkap skrining yang dibutuhkan," kata Putri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X