Mengapa ibu hamil harus kendalikan berat badan, ini pengaruhnya pada bayi yang akan dilahirkan.

photo author
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Dokter spesialis kandungan yang tergabung dalam POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Cabang DKI Jakarta dr. Natasya Prameswari, Sp.OG dalam diskusi daring yang digelar Dinas PPAPP, Selasa (13/8/2024).  (ANTARA/tangkapan layar.)
Dokter spesialis kandungan yang tergabung dalam POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Cabang DKI Jakarta dr. Natasya Prameswari, Sp.OG dalam diskusi daring yang digelar Dinas PPAPP, Selasa (13/8/2024). (ANTARA/tangkapan layar.)



HARIAN MERAPI- Dokter menyarankan kepada para ibu hamil untuk mengendalikan berat badan.


Apa sebabnya ? Karena dapat mempengaruhi berat badan bayi yang akan dilahirkan.

Demikian disampaikan dokter spesialis kandungan yang tergabung dalam POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Cabang DKI Jakarta dr. Natasya Prameswari, Sp.OG dalam diskusi daring yang digelar Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Program Prioritas Nasional, Forkopimda Kabupaten Sukoharjo Sambut Baik Kunjungan Kerja Watannas RI

“Menurut penelitian, kenaikan berat badan itu berpengaruh pada hasil dari kehamilan sendiri. Misalnya bayi bisa memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), berlebih, preeklamsia, tekanan darah tinggi dan lainnya,” kata Natasya .

Oleh sebab itu, lanjut Natasya, ibu hamil harus mengetahui cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan kalkulator IMT. Karena tenaga kesehatan memerlukan status nutrisi ibu untuk memberikan edukasi gizi yang tepat.

Rekomendasi, jelas Natasya, ketika seorang ibu memiliki berat badan yang kurang proporsional, maka dia boleh mengalami kenaikan berat badan sampai 18 kg saat hamil.

Apabila berat badannya normal, maka boleh mengalami kenaikan 16 kg. Sedangkan apabila dia kelebihan berat badan, maka hanya boleh naik 11,5 kg dan untuk kasus obesitas hanya boleh naik 9 kg saat hamil.

Baca Juga: Harus menunjukkan cinta Anda dari waktu ke waktu, simak ramalan cinta dan karir Libra dan Scorpio berlaku Kamis 15 Agustus 2024

Tak hanya berat badan, nutrisi yang masuk ke tubuh ibu hamil juga perlu diperhatikan sejak awal. Sebab, Natasya mengatakan otak dan jantung janin sudah mulai terbentuk sejak usia kehamilan tiga hingga empat minggu.

“Intinya bisa kelebihan atau kekurangan nutrisi itu sama-sama nggak baik. Kalau kekurangan, ibu gizinya kurang, maka bayinya akan BBLR, prematur. Kelak dia lahir bisa jadi stunting dan mengalami gangguan perkembangan,” jelas Natsya.

Tak hanya itu, kalau kelebihan maka anak bisa mengalami risiko terserang berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus atau hipertensi.

Sebaliknya, jika ibunya mengalami kelebihan nutrisi hingga diabetes mellitus pada kehamilan, maka janinnya akan kelebihan berat badan.

 

Apabila bayi lahir dengan berat badan berlebih, maka akan menyebabkan sesak nafas, dan meningkatkan risiko bayi masuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (Neonatal Intensive Care Unit/ NICU).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X