Dopamine adalah neurotransmitter, yang mengirimkan pesan dari satu sel syaraf ke sel syaraf yang lain. Peran senyawa kimia ini dalam fungsi otak mencakup kontrol gerakan, emosi, pembelajaran, memori, dan penyelesaian masalah.
Kadar dopamine yang tinggi dapat menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan impuls. Akibatnya, seseorang mungkin mengambil tindakan yang kemudian disesali atau melakukan tindakan agresif.
Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Dra. A. Kasandra Putranto menyampaikan bahwa tampilan iklan dan konten di platform media sosial dapat memicu perilaku konsumtif.
"Platform e-commerce dan iklan digital dapat mendorong konsumerisme digital," kata Kasandra.
Dia mengemukakan bahwa perlunya mengenali pemicu emosional yang membuat orang berbelanja secara impulsif dan berlebihan, termasuk membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak diperlukan.
Guna mencegah perilaku belanja yang impulsif dan berlebihan, dia melanjutkan, orang juga perlu menetapkan batasan dan prioritas pengeluaran serta mencari cara untuk mengelola stres dan emosi.
"Tetapkan batasan pengeluaran berdasarkan prioritas dan pastikan memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi yang tidak terduga," katanya.
"Cari bantuan profesional jika merasa tidak bisa mengelola stres dan emosi diri sendiri," ia menambahkan.(*)