HARIAN MERAPI - Didukung dengan Dana Keistimewaan DIY, Dinas Pariwisata DIY bekerjasama dengan Kadipaten Pakualaman dan Pelestari Burung Indonesia (PBI) Cabang Bantul menyelenggarakan Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional Piala Pakualam seri 10, Minggu (23/6/2024).
Acara tersebut berlangsung di Taman Lapangan Pemda Sleman. Perlombaan burung berkicau dibuka dengan beberapa kelas meliputi kelas Adipati, Pangeran, Bupati, Pariwisata, dan Salam Lestari.
Jenis burung kicau yang dilombakan pun beragam seperti Murai Batu Ring, Kacer, Cendet, Kenari, Love Bird, Cucak Hijau, Anis Merah dan lainnya.
Kurang lebih 1.215 ekor burung berkicau ikut memeriahkan event tahunan yang digelar secara rutin ini. Burung-burung andalan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Yogyakarta berkumpul menjadi satu untuk berkompetisi secara sehat pada gelaran Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional Piala Pakualam seri 10.
Dalam sambutannya Samsul Hadi selaku Ketua Pelaksana mengatakan, gelaran lomba burung berkicau piala Pakualam tidak hanya mencari burung juara namun juga sebagai ajang melestarikan burung berkicau di seluruh Indonesia.
Acara diawali dengan Tari Sumekar dari Sanggar Tari Mahacahya Yogyakarta dan parade prajurit Rakyat Sembada dari Sleman yang membawa trophy.
Kemudian dilanjutkan dengan seremonial penyerahan trophy/piala Pakualam dari pihak Puro Pakualaman KRT. Projo Anggono kepada Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo diteruskan kepada Paniradya Pati Kaistimewan Aris Eko Nugroho, Ketua Umum PBI pusat Bagya Rahmadi dan berakhir kepada ketua pelaksana lomba yakni Samsul Hadi. Pelaksanaan lomba dimulai dengan pelepasan burung ke alam bebas secara simbolis ke alam bebas.
Baca Juga: Membahagiakan orang tua sama nilainya dengan nilai hijrah
Singgih Raharjo selaku Kepala Dinas Pariwisata DIY mengatakan, melalui Dana Keistimewaan dari Paniradya Pati Kaistimewan secara konsisten memberikan ruang bagi para pelestari burung berkicau se Indonesia untuk datang ke Yogyakarta dalam penyelenggaraan lomba berkicau Piala Pakualam.
Acara ini juga sebagai rangkaian mangayubagya Hadeging Pura Pakualaman yang ke-212 M.
“Dengan lomba burung berkicau ini para kicau mania bisa saling bertemu silaturahmi, tidak hanya mengikuti perlombaan, melalui event ini dapat menunjukkan keberadaan pelestari burung pada masyarakat. Saya berharap Ini akan menjadi penggerak perekonomian karena ini adalah bagian dari wisata hobi sekaligus kita juga mengangkat produk ekraf seperti sangkar burung, pernak perniknya dan aktivitas lainnya bagian dari pelestarian burung. Kami harapkan pula acara ini bisa menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Yogyakarta” kata Singgih.
Sementara Aris Eko Nugroho selaku Paniradya Pati Kaistimewan menyampaikan apresiasi kepada Pelestari Burung Indonesia cabang Bantul yang telah menyelenggarakan Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional Piala Pakualam seri 10.
Baca Juga: Sekolah Formal Berbasis Pesantren, IU-IBS Gelar Haflah Akhirussanah dan Wisuda Santri
Melalui event ini Aris berpesan agar perlombaan burung berkicau dapat terus berkolaborasi dengan ekonomi kreatif sehingga dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kemajuan perekonomian di DIY.