Apakah obat TBC pada ibu hamil aman bagi anak yang dikandungnya, begini jawaban dokter

photo author
- Jumat, 21 Juni 2024 | 14:20 WIB
Ilustrasi ibu hamil  (ANTARA/Pexels/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi ibu hamil (ANTARA/Pexels/Pavel Danilyuk)


HARIAN MERAPI - Apakah obat TBC berbahaya bagi ibu hamil ? Menurut dokter, obat TBC sekarang suah aman dan bahayanya relatif kecil.


Dengan demikian, obat TBC yang dikasihkan ke ibu sudah diperhitungkan tingkat bahayanya, sehingga risikonya relatif kecil.


Demikian disampaikan dokter spesialis respirologi anak RSCM dr. Wahyuni Indawati Sp.A(K) dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: realme GT 6 rilis di Indonesia, berikut fitur yang ditawarkan dan kisaran harganya


Ia mengatakan obat yang digunakan ibu hamil untuk mengobati tuberkulosis atau TBC sudah aman dan memiliki bahaya yang lebih kecil.

"Jadi obat yg dikasih ke ibu sudah diperhitungkan bahayanya ke anak dari panduan bidan, atau dokter penyakit dalam, obat kepada ibu hamil sudah melalui penelitian sehingga bahayanya lebih kecil ketimbang manfaat yang diberikan," katanya .

Wahyuni mengatakan tuberkulosis yang diderita Ibu bisa menular ke anak tergantung kapan waktu terinfeksinya. Jika TBC mengenai paru, maka akan menularkan dari ibu ke anak saat lahir.

Baca Juga: HET Minyakita minggu depan naik jadi segini....

Namun jika kuman TBC masuk ke pembuluh darah, ditakutkan bayi bisa terinfeksi sejak dalam kandungan karena adanya hubungan ibu dan janin melalui plasenta.

Ia mengatakan secara umum kemampuan penularan TBC oleh anak ke lingkungan sekitar termasuk kecil karena kumannya lebih sedikit.

Pada anak yang bukan TBC berat kemampuan batuknya juga berbeda dengan dewasa sehingga kemampuan menularnya lebih rendah.

"Tapi anak 0-18 taun semakin besar biasanya TBCnya lebih menyerupai TBC dewaaa, kalau lebih dari 10 tahun chance penularannya lebih tinggi, kalau anak yang lebih muda tapi kumannya ketemu positif dia juga cukup infeksius untuk lingkungannya," katanya.

Baca Juga: Inilah tiga hal yang harus dilakukan PT LIB untuk benahi liga di tanah air

Untuk mengetahui TBC pada anak, ada beberapa pemeriksaan seperti dahak karena 90 persen kuman masuk melalui saluran nafas. Selain itu ada pemeriksaan tes cepat molekuler yang bisa mengidentifikasi kuman kecil sehingga bisa melihat bakteri pada anak yang sulit mengeluarkan dahak.

Pada pemeriksaan penunjang lainnya bisa dilakukan imunopatologi untuk memeriksa respon tubuh terhadap kuman dan tes mantoux.

"Kalau mantoux kita akan suntik seperti BCG di bawah kulit nanti setelah dua hari dilihat apakah ada respon atau tidak, kalau ada respon biasanya timbul seperti bentol yang ukurannya lebih dari satu sentimeter," ucapnya.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X