Inilah tiga trik menjaga pengaruh konten di medsos ala Agung Karmalogy

photo author
- Rabu, 22 Mei 2024 | 11:00 WIB
Kreator konten dengan 1 juta pengikut Agung Kurniawan "Karmalogy" (kiri) pada acara penyampaian survei Vero-YouGov di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024). ( ANTARA/Abdu Faisal)
Kreator konten dengan 1 juta pengikut Agung Kurniawan "Karmalogy" (kiri) pada acara penyampaian survei Vero-YouGov di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024). ( ANTARA/Abdu Faisal)



HARIAN MERAPI - Bagi konten kreator ada cara atau trik untuk menjaga pengaruh konten di media sosial (medsos).


Bagaimana caranya ? Inilah tiga trik untuk menjaga pengaruh konten di medsos menurut kreator konten Agung Karmalogy.


Agung yang kini memiliki 1 juta pengikut itu membagikan tiga trik tersebut untuk menjaga algoritma pengaruh yang dia buat di akun medsosnya @karmalogy.

Baca Juga: Campervan Sedang Ngetren, Isuzu Siap Fasilitasi Modifikasi Mobil Camping


Di antaranya memperhatikan relevansi dengan minat pengikut, memperlakukan audiens sebagai mitra komunitas, dan menyempatkan untuk berbalas komentar.

"Di media sosial itu ada yang namanya algoritma. Dan algoritma itu adalah sesuatu yang berarti banget buat aku, karena itu aku selalu menjaga algoritma aku supaya tetap berada di jalannya, sesuai kodratnya," kata Agung saat berdiskusi dengan awak media pada acara penyampaian survei Vero-YouGov di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Agung mengatakan berdasarkan algoritma akun medsos @karmalogy, jangkauan audiensnya disebutkan perempuan (mencapai 87 persen), dengan rentang usia milenial antara 24 sampai 48 tahun.

Baca Juga: Roadshow JNE Competition 2024 Yogyakarta Hadirkan Creative Workshop: Narasi dan Komunikasi di Era Digital

Oleh karena itu, Agung pun memperhatikan relevansi konten yang dia buat berdasarkan minat pengikut (follower) dalam jangkauan algoritma itu, termasuk jika ada kerja sama bisnis pun demikian.

Agung tidak ingin sembarangan menerima kerja sama bisnis untuk unggahan di akun medsosnya karena khawatir bergeser algoritma itu.

"Mending kalau bergesernya ajeg, gitu, konten maupun audiens sama-sama bergeser dari milenial ke gen z. Tapi kalau kita sembarangan ngonten, sembarangan ambil bisnis, bergesernya kan jadi tidak keruan," kata Agung.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Tak Melarang Study Tour, Asalkan. . .

Apalagi kalau unggahan bisnis tersebut juga mendapat peningkatan (boost) langsung oleh platform-nya, artinya jangkauannya semakin luas. Dan audiens yang melihat pun semakin bergeser ke luar jangkauan perempuan milenial.

"Besoknya kalau aku ngonten lagi buat emak-emak, kontennya sudah enggak sampai di emak-emak lagi karena konten kita sudah pindah audiens tadi. Terus kalau lama-lama ternyata audiens baru ini tidak tertarik melihat kontenku yang menyasar emak-emak, platform bakal mendeteksi kontenku sebagai konten yang tidak menarik, sehingga dikurangi deh jangkauan (exposure)-nya," kata Agung.

Trik kedua, Agung juga memperlakukan pengikut akun media sosialnya sebagai mitra komunitas. Trik itu didapatkan Agung ketika mengikuti Nas Summit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X