Ini pentingnya vaksin malaria, sayangnya belum masuk program di Indonesia

photo author
- Selasa, 7 Mei 2024 | 10:00 WIB
Seorang petugas laboratorium sedang meneliti beberapa nyamuk anopheles aegyptii sebagai vektor plasmodium malaria. ( FOTO ANTARA/Oka Barta)
Seorang petugas laboratorium sedang meneliti beberapa nyamuk anopheles aegyptii sebagai vektor plasmodium malaria. ( FOTO ANTARA/Oka Barta)

 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan memiliki target eliminasi malaria sepenuhnya pada tahun 2030. Pencapaian eliminasi ini dilakukan secara bertahap dan tahapan eliminasi malaria yaitu tingkat kabupaten/kota, provinsi, regional dan nasional.

Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah pusat adalah mendorong komitmen pemerintah daerah, terutama pada daerah endemis tinggi dalam hal pengendalian malaria.

Selain itu, dibutuhkan juga dukungan aktif dari segenap pemangku kepentingan dan masyarakat lokal sendiri untuk turut berkontribusi secara signifikan dalam pencegahan malaria dan mempertahankan status bebas malaria bagi daerah-daerah yang sudah mencapai status eliminasi malaria.

Baca Juga: Bikin terharu pengantin, cerita misteri roh mantan pacar datang di acara resepsi pernikahan

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, kasus malaria pada 2023 sebanyak 418.546 kasus atau menurun dibandingkan 2022 yaitu 443.530 kasus.

 

Lalu, dari jumlah kasus ini, sebanyak 369.119 di antaranya ditemukan di Papua, Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan.

Sementara itu, lima provinsi tercatat dianggap berhasil menanggulangi parasit plasmodium yang dibawa oleh nyamuk anopheles betina penyebab malaria yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan Bali.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X