Waspadai cuaca panas, terutama kelompok rentan, lansia dan ibu hamil, begini saran dokter

photo author
- Minggu, 5 Mei 2024 | 06:30 WIB
Ilustrasi - Warga menggunakan payung di tengah terik matahari saat melintasi zebra cross di kawasan Bundaran HI, Jakarta.  (ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi)
Ilustrasi - Warga menggunakan payung di tengah terik matahari saat melintasi zebra cross di kawasan Bundaran HI, Jakarta. (ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi)

HARIAN MERAPI - Cuaca panas belakangan ini perlu diwaspadai, terutama untuk kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak.


Cuaca panas dapat berdampak serius bagi kesehatan khususnya untuk kelompok rentan, yakni dehidrasi.


Demikian peringatan dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo dr. Faisal Parlindungan Sp.PD dalam wawancara tertulis dengan Antara baru-baru ini.

Baca Juga: Bantul ubah sampah menjadi sumber daya ekonomi dengan diresmikannya fasilitas pengelolaan sampah program Eco-Village


"Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, kulit terasa kering dan panas, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, keram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti syok hipovolemik," kata Faisal.


Selain itu pada kelompok rentan, cuaca panas juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas. Faisal menjelaskan heatstroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius. Gejalanya meliputi kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Paparan panas yang berkepanjangan pada orang yang rentan juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak.

Pada lansia, kemampuan tubuh untuk mengatur suhu internal akan menurun seiring bertambahnya usia. Lansia dengan komorbid seperti jantung, diabetes dan ginjal juga dapat memperburuk efek dehidrasi dan panas.

Baca Juga: Anda semakin dekat dengan keinginan hati Anda, simak peruntungan horoskop Shio Anjing sepekan mulai Minggu 5 Mei 2024

Sementara pada ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan juga harus mencukupi kebutuhan cairannya agar tidak terjadi dehidrasi.

“Ibu hamil dengan komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, lebih rentan terhadap efek panas. Ibu hamil memiliki kebutuhan cairan yang lebih banyak untuk mendukung perkembangan janin dan volume darah yang meningkat dan agar tidak dehidrasi,” katanya.

Faisal juga mengatakan cuaca panas yang ekstrem dapat berdampak pada kesehatan anak-anak. Ia menjelaskan anak-anak memiliki rasio permukaan tubuh terhadap berat badan yang lebih besar dibandingkan orang dewasa sehingga mereka lebih mudah kehilangan cairan akibat cuaca panas dan mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Orang lain sangat ingin bertemu dengan Anda, simak peruntungan horoskop Shio Ayam sepekan mulai Minggu 5 Mei 2024

Selain itu, anak dengan penyakit kronis seperti asma juga lebih rentan terhadap efek panas maupun cuaca yang kurang baik.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Tips berolahraga saat cuaca panas

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X