HARIAN MERAPI - Berapa banyak idealnya kita mengonsumsi kue kering dalam sehari ?
Ini penting untuk menghindari bahaya terkena diabetes, sehingga konsumsi kue kering harus dibatasi.
Demikian saran Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dr Farid Kurniawan dalam diskusi mengenai diabetes seusai Lebaran yang diikuti secara daring di Jakarta, Sabtu.
Ia menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi kue kering maksimal empat hingga lima keping per hari guna menghindari bahaya diabetes.
"Seusai Lebaran, konsumsi kue kering maksimal empat sampai lima keping per hari," katanya.
Ia menjelaskan kue kering tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena mengandung kalori yang tinggi meskipun memiliki ukuran yang kecil.
Ia menyebutkan beberapa jenis kue kering dan kalorinya, di antaranya kue nastar dengan 75 kilokalori (kkal) per keping, kastengel 40 kkal, kue cokelat 41 kkal, sagu keju 35 kkal, lidah kucing 28 kkal, dan putri salju 43 kkal.
Baca Juga: Cerita misteri penampakan arwah Mbah Kamrun 2, Momon sakit setelah mencoba merusak tanaman salak
"Bayangkan kalau makan 10 nastar saja, kalorinya 750 (kkal) atau sama seperti porsi makan berat pagi dan siang," ujarnya.
Ia menyebutkan, kue kering memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang dapat meningkatkan gula darah, karena merupakan produk olahan tepung.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk membatasi konsumsi kue kering.
Adapun sebagai camilan, ia menganjurkan buah-buahan dan kacang-kacangan untuk dikonsumsi.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk menahan diri saat pertemuan lain seusai Lebaran, seperti saat halalbihalal, dengan tidak meminum minuman manis yang umumnya disajikan.
Baca Juga: Penampakan arwah Mbah Kamrun sebuah cerita misteri 1, disiksa dan dibunuh oleh gerombolan PKI
"Lebih baik minum air putih karena kalau halalbihalal biasanya disajikan minuman manis yang menggunakan gula biasa, bukan gula khusus," ucapnya.
Untuk mengimbangi kalori dan gula yang dikonsumsi, Farid juga mengimbau masyarakat untuk melakukan olahraga, seperti latihan aerobik tiga hingga lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi, ditambah dengan latihan beban ringan setidaknya dua kali seminggu untuk menstabilkan massa otot dan gula darah.*