Ingin mudik dengan kendaraan pribadi, ini komponen yang harus diperiksa

photo author
- Jumat, 5 April 2024 | 14:00 WIB
Kondisi ban mobil.  (ANTARA/Bridgestone Indonesia)
Kondisi ban mobil. (ANTARA/Bridgestone Indonesia)

“Perlu dicatat bahwa tekanan yang berada pada sumbu yang sejajar harus sama, sementara tekanan pada ban depan dan belakang dapat saja berbeda. Informasi tekanan ban ideal dapat Anda lihat pada lis pintu supir bagian atau pada buku owner’s manual kendaraan Anda,” ujar dia.


Kondisi fisik

Layak atau tidaknya kondisi ban sebenarnya dapat diketahui dengan pengamatan visual sederhana tanpa memerlukan bantuan alat khusus.

Pertama, periksa kondisi keausan atau kedalaman tapak ban kendaraan itu sendiri.

Menurut dia, tapak ban yang aus dapat berakibat pada berkurangnya kemampuan pengendalian kendaraan, meningkatnya risiko "aquaplaning" saat hujan, serta memperpanjang jarak pengereman kendaraan.

Baca Juga: RI Beli Dua Unit Kapal Selam dari Naval Group Prancis

Perlu diingat juga, fungsi rem adalah menghentikan roda kendaraan, bukan menghentikan kendaraan itu sendiri. Jika tapak ban sudah aus, kendaraan bisa saja tetap tergelincir meski roda sudah terkunci dalam kondisi pengereman hard braking.

“Untuk mudahnya, tingkat keausan ban dapat diketahui dengan melihat tire wear indicator (TWI) yang berada pada dinding samping (sidewall) ban. Jika tapak ban sudah sejajar dengan garis-garis TWI, artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni 1.6mm, dan sudah memerlukan penggantian ban,” jelas dia.


Barang bawaan
Seperti halnya mobil, ban juga memiliki nilai daya angkut maksimum. Daya angkut maksimum menggambarkan beban maksimum yang dapat ditanggung oleh masing-masing ban dan terdapat pada dinding samping (sidewall) ban.

Mematuhi batasan ini penting karena beban yang berlebihan akan berdampak buruk pada ban serta pengendalian kendaraan.

Kendaraan yang overload dapat menyebabkan pengendalian menjadi tidak responsif, meningkatkan konsumsi bahan bakar, serta mempercepat keausan pada ban.

Baca Juga: Persaingan Papan Atas Makin Seru, Liverpool Kembali Puncaki Klasemen Liga Premier Inggris


Tindakan darurat
Jika selama perjalanan mudik mengalami kejadian yang kurang menyenangkan, seperti ban bocor atau sobek, para pengendara haus menghadapi kondisi tersebut dengan tenang dan tidak panik apalagi sampai menginjak rem secara tiba-tiba.

Dalam kondisi ini, pengendara harus mengusahakan posisi stir yang lurus dan biarkan kendaraan melambat secara alami dengan bantuan engine braking. Setelah kendaraan melambat, perlahan arahkan kendaraan ke tempat aman seperti bahu jalan, berhenti, nyalakan lampu hazard serta pasang segi tiga pengaman.

“Jika kendaraan Anda menggunakan ban serep tipe temporary yang biasanya berukuran lebih kecil, perhatikan kecepatan serta jarak tempuh maksimum yang tertera pada ban cadangan tersebut,” ungkap dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X