Mengapa usia muda bisa terserang penyakit katarak, begini penjelasan ahli

photo author
- Selasa, 19 Maret 2024 | 13:30 WIB
Tim dokter spesialis mata dari SPBK PERDAMI saat melakukan operasi katarak dalam kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak BCA di RSUD Manokwari, Papua Barat, Sabtu (11/11).  (Antara/HO-BCA)
Tim dokter spesialis mata dari SPBK PERDAMI saat melakukan operasi katarak dalam kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak BCA di RSUD Manokwari, Papua Barat, Sabtu (11/11). (Antara/HO-BCA)



HARIAN MERAPI - Katarak ternyata bisa menyerang anak muda, bahkan di bawah usia 20 tahun. Mengapa ?


Praktisi kesehatan masyarakat, Ngabila Salama mengulas secara detail mengapa usia muda bisa terkena katarak.


Penjelasan Ngabila Salama disampaikan melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Ini pentingnya imunisasi untuk mencegah komplikasi penyakit lain, simak saran IDAI

“Katarak penyebab 80 persen kebutaan pada orang usia 50 tahun ke atas. Walaupun demikian, sering dijumpai juga pada usia muda di bawah 20 tahun atau yang disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract,” kata Ngabila .

Ngabila menyebut faktor penyebab katarak yang pertama dapat muncul pada bayi yang baru lahir. Penyakit ini disebut sebagai katarak kongenital akibat infeksi TORCH atau toksoplasma, rubella, cytomegalovirus (CMV) dan herpes selama kehamilan.

 

Katarak juga disebabkan oleh pola gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok. Kebiasaan tersebut banyak mengandung radikal bebas yang mempercepat rusaknya sel dan proses degenerative atau penuaan termasuk lensa mata.

Baca Juga: Ini persyaratan pekerja yang dapat THR sesuai Surat Edaran Menaker

Akibatnya, lensa mata menjadi cepat keruh. Kandungan nikotin, karbonomonoksida, dan tar pada rokok meningkatkan stres oksidatif juga tembakau mengandung logam berat seperti kadmium, timbal, dan tembaga yang menumpuk dalam lensa menyebabkan kerusakan secara langsung dan aldehida dan isosianat yang terbentuk dari sianida dapat mengubah struktur protein lensa yang menyebabkan terjadinya kekeruhan dalam lensa yang berdampak dalam pembentukan katarak.

“Sering terkena sinar matahari langsung tanpa pelindung kacamata, topi atau payung, ditambah jarang makan sayur dan buah sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas juga jadi faktor katarak dapat mengenai kita,” ucap Ngabila.

Faktor lainnya, yakni adanya keturunan genetik, gangguan metabolisme seperti diabetes mellitus akibat adanya penumpukan gula hingga cedera mata akibat benda tumpul yang menyebabkan katarak traumatik.

Baca Juga: Lionel Messi Dipastikan Absen Bela Argentina di Dua Laga Persahabatan karena Cedera Hamstring

Dari faktor penyebab tersebut, Ngabila menjelaskan gejala akan penderita katarak rasakan yakni kaburnya penglihatan seperti tertutup kabut asap yang jika makin tebal kekeruhan lensanya maka akan semakin tebal asap yang menutupi dan tidak bisa melihat sama sekali.

Beberapa penderita mengeluh kesulitan melihat pada malam hari sehingga membutuhkan cahaya yang lebih terang dan pandangan terhadap warna terang menjadi berkurang dan cenderung menguning.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X