Keempat, atasi kekurangan iodium pada ibu hamil dengan memberikan garam ber-iodium. Kandungan iodium dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mencegah bayi terlahir cacat.
Baca Juga: Sudah mendekati Pemilu, Upacara Jumenengan di Keraton Surakarta digelar sederhana tanpa kirab
Kelima, berikan ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan. Keenam, berikan ASI selama kurang lebih 23 bulan dan berikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) saat bayi memasuki 6 bulan.
Ketujuh, tanggulangi cacingan dengan menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Kedelapan, berikan imunisasi dasar lengkap pada bayi, mulai dari imunisasi campak hingga hepatitis B.
“Berikutnya masalah sanitasi. Jadi, jangan sampai anaknya lahir, tapi jambannya (toilet) tidak ada, air bersihnya tidak ada dan anak terkena diare karena kuman atau lainnya. Scoop-nya luas kalau bicara stunting,” kata dia.
Boy juga mengingatkan agar ibu hamil rajin memeriksakan kehamilan mereka ke dokter atau bidan untuk mengetahui pertumbuhan anak selama masa kandungan. Dengan begitu, kondisi stunting dapat dicegah untuk generasi emas di masa depan.
“Mulai dari yang kecil, mulai dari keluarga kita sendiri. Para ibu harus betul-betul menjaga dan merawat anak dengan baik agar terbentuk komunitas keluarga masyarakat yang bebas stunting,” demikian dr. Boy mengakhiri penjelasannya.*