Benarkah diabetes bisa sebabkan kebutaan, simak penjelasan dokter spesialis mata

photo author
- Jumat, 3 November 2023 | 10:30 WIB
Dokter spesialis mata sekaligus peneliti di Universitas Indonesia Dr. dr. Elvioza, SpM(K), (tengah) dalam konferensi pers “Inovasi Untuk Mencegah Hilangnya Penglihatan” di Jakarta, Kamis (2/11/2023). ( ANTARA/Putu Indah Savitri)
Dokter spesialis mata sekaligus peneliti di Universitas Indonesia Dr. dr. Elvioza, SpM(K), (tengah) dalam konferensi pers “Inovasi Untuk Mencegah Hilangnya Penglihatan” di Jakarta, Kamis (2/11/2023). ( ANTARA/Putu Indah Savitri)


HARIAN MERAPI - Penyakit diabetes bila tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya.


Bahkan, menurut dokter spesialis mata, diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kebutaan.


Hal itu disampaikan dokter spesialis mata sekaligus peneliti di Universitas Indonesia Dr. dr. Elvioza, SpM(K) dalam diskusi medis mengenai kesehatan mata di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Hoaks terkait Pemilu 2024 meningkat tajam, Satgas Antihoaks makin intensif bekerja


Ia mengatakan bahwa penyakit diabetes melitus yang tidak terkendali dapat mengakibatkan Diabetik Makular Edema (DME) yang berujung pada kebutaan.

“Kadar gula darah yang tidak terkontrol itu bisa menyebabkan komplikasi ke mana-mana, karena diabetes adanya di darah, semua organ bisa kena,” kata Elvioza.

DME merupakan penyakit mata serius pada pasien dengan diabetes melitus, kata Elvioza. Ia menjelaskan bahwa DME terjadi ketika terdapat kebocoran cairan ke pusat makula dan menyebabkan pembengkakan.

 

Makula adalah area yang sensitif terhadap cahaya dan bertanggung jawab untuk memastikan tajamnya penglihatan.

Baca Juga: Kecelakaan maut di Jalan Kaliurang, motor ditabrak mobil, pengendara tewas, begini kronologinya

Cairan di makula, kata dia, bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah atau kebutaan.

“Hampir pasti akan buta,” kata Elvioza.

Adapun empat faktor risiko yang dapat menyebabkan DME adalah kontrol glikemik yang buruk, memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi, menderita diabetes selama lebih dari 15 tahun, bahkan berusia 20-79 tahun juga termasuk ke faktor risiko yang dapat menyebabkan DME.

Dengan demikian, kata Elvioza, DME dapat menyerang individu yang berusia produktif apabila sosok tersebut merupakan penderita diabetes melitus dengan pola hidup yang tidak sehat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X