Luthfi Yazid sebut kecerdasan buatan bukan ancaman, justru permudah pekerjaan profesi hukum

photo author
- Rabu, 25 Oktober 2023 | 16:15 WIB
TM Luthfi Yazid bersama pembicara lainnya (Foto: dokumen)
TM Luthfi Yazid bersama pembicara lainnya (Foto: dokumen)

HARIAN MERAPI – Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) menggelar Kuliah Umum bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah Kongres Advokat Indonesia (DPD KAI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengangkat tema “Masa Depan Profesi Hukum di Era Kecerdasan Buatan” di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono Unizar, Selasa (24/10/23).


Acara ini dihadiri sejumlah tokoh akademik dan mahasiswa FH Unizar serta para praktisi hukum dan pengurus KAI NTB, yang menampilkan pandangan ahli tentang masa depan profesi hukum di era kecerdasan buatan.


Hadir Rektor Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., Ketua Senat Unizar Dr. Drs. H. Sahar, SH., MM, Kepala BPM Unizar Dr. Velia Maya Samodra, Wakil Rektor I Dr.Sri Karyati,SH.,MH, Wakil Rektor II Unizar Siti Ruqayyah, S.Si., M.Sc.

Baca Juga: Mahasiswa Amikom Yogya Ngadu ke Kapolri, ini alasannya


Dalam sambutannya, Ketua Panitia Sri Karyati, SH., MH.,yang sekaligus Wakil Rektor I Unizar menyampaikan terima kasih atas kerja sama antara FH Unizar dan DPD KAI NTB dalam penyelenggaraan acara ini, meski tak luput dari permintaan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi.


Rektor Unizar dalam sambutan mengungkapkan, teknologi hadir menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, secara sadar atau tidak, masyarakat sudah tergantung pada teknologi. Teknologi digital mengubah dan membantu aktivitas sehari-hari yang semua juga sudah online.


Di ruang digital, media sosial menjadi sumber utama dari segala aktivitas, baik berbisnis maupun berbagi informasi, dengan semakin tergantungnya kita dengan media sosial secara tidak sadar pola aktivitas kita terbentuk oleh informasi yang dikonsumsi sehari-hari melalui media sosial. Namun kemajuan teknologi juga berpengaruh pada sikap individualisme, sikap anti sosial, yaitu mengurangi interaksi dengan sesama.


"Era digital mau tidak mau harus bisa di terima oleh masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan, kita harus bisa beradaptasi dengan situasi dan mengembangkan wawasan dan pengetahuan kita supya bisa mengikuti perkembangan zaman di era digital kecerdasan buatan," ujar Rektor Unizar.

Baca Juga: Prabowo siap adu gagasan, visi, dan program pada kontestasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024


Bertindak sebagai moderator pada acara kuliah umum Dekan FH Unizar Dr. Ainuddin, SH., MH., yang juga menjabat sebagai Ketua DPD KAI NTB. Ia mengatakan, dilaksanakannya kuliah umum merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Fakulktas Hukum Unizar dan DPD KAI NTB.


Ainuddin menyebut kerja sama antara praktisi dan akademisi dalam organisasi sebagai keuntungan yang memungkinkan pengembangan ide dan ilmu yang lebih baik.
Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar melaksanakan kuliah umum untuk mendapatkan berbagai pandangan terkait masa depan profesi hukum di era kecerdasan buatan.

Pembahasan dari perspektif praktisi disampaikan oleh Vice President Kongres Advocat Indonesia Adv. Dr. TM Luthfi Yazid, S.H., LL.M., CIL., CLI. yang mengkaji Masa Depan Profesi Hukum di Era Disrupsi, yakni apakah dimungkinkan kecerdasan buatan akan menggantikan manusia dalam lingkup profesi hukum.

Baca Juga: Jadi Ketua tim kampanye nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani resmi mundur sebagai Wamen BUMN


TM Luthfi Yazid yang merupakan peneliti dan dosen di Gakushuin University Tokyo, membahas perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, dalam profesi hukum. Ia menekankan bahwa sementara teknologi dapat mengubah cara kerja hukum, ada aspek-aspek manusiawi yang tetap penting dalam praktik hukum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X