“Sisanya bisa untuk mendeteksi beberapa penyakit seperti epilepsy, demensia, gangguan jantung, demama yang tidak diketahui penyebabnya, hingga perencanaan terapi radiasi," katanya.
Tjondro menegaskan, hadirnya teknologi ini sekaligus menandai komitmen RS Gading Pluit untuk menjadi Pusat Layanan Kanker Terpadu.
Pasien bisa menjalani seluruh tata laksana penyakit kanker, mulai dari diagnostic, terapi, hingga evaluasi multidisiplin, dalam satu rumah sakit.
Data Global Cancer Observatory 2022 mencatat, pada tahun 2022 di Indonesia terdapat 408.661 kasus kanker baru dan 242.988 meninggal dunia.
Baca Juga: RSIJ Cempaka Putih, FKUI, dan RSCM jalin kerja sama, tingkatkan pendidikan dan layanan unggul
“Sejak awal, semangat kami adalah agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mencari layanan kanker ke luar negeri," kata Ang Kok Bin, Presiden Direktur PT Gading Pluit Jasa Medika.
"Dengan PET/CT Digital yang sudah tersedia di sini, berarti kami bisa menangani penderita kanker secara menyeluruh,” lanjutnya.
Kehadiran instalasi ini di RS Gading Pluit, sudah dirasakan salah seorang pasien, Intan Khasanah, warga Jakarta Selatan.
“Setahu saya, kalau penyakit kanker, semakin cepat dideteksi, semakin cepat ditangani, dan peluang remisi juga lebih besar. Dalam menghadapi kanker, waktu adalah segalanya,” ujar Intan. *