IVF menjadi solusi terakhir, karena sebelumnya ada tahapan seperti inseminasi buatan dan terapi hormon.
Jika semua sudah dilalui namun belum berhasil, altetnatif terakhir adalah bayi tabung.
Mengenai biaya, dr. Joko mengungkapkan, program IVF di RS Sadewa relatif lebih murah dibanding di kota besar lainnya.
"Biayanya sekitar Rp75 juta, tapi jika dilengkapi dengan pemeriksaan yang lain menjadi sekitar Rp100 juta. Tetapi kalau di Jakarta bisa mencapai sekitar Rp 250 juta," jelasnya.
Baca Juga: Ronny Talapessy: Bukti yang dibawa KPK cacat formil
Dengan perkembangan teknologi medis yang semakin canggih, RS Sadewa terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi pasangan yang mengalami masalah kesuburan, serta mendukung kesehatan reproduksi perempuan secara menyeluruh.
Untuk meningkatkan layanan masyarakat, tahun 2025 ini RS Sadewa menambah layanan baru, yaitu deteksi dini kanker leher rahim.
Program terbaru ini secara resmi diluncurkan saat hari jadi RS Sadewa ke-20. Layanan baru ini dinilai penting. Karena kanker merupakan penyakit ganas.
Sehingga dengan deteksi dini, gejala kanker dapat diketahui secara dini yang akhirnya dapat cepat teratasi.
Baca Juga: Sidang Isbat awal Ramadhan akan digelar 28 Februari 2025
"Ini merupakan bagian dari upaya memberikan jaminan rasa nyaman bagi seorang perempuan supaya kalau ada bibit kanker leher rahim itu diketahui sejak dini dan bisa diobati," katanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, drg Atikah Nurhesti, M.K.M, mengatakan bahwa, beberapa tahun terakhir ini, bayi lahir di Sleman jumlahnya mencapai sekitar 11.000 bayi per tahun.
Kelahiran bayi sebanyak itu, sekitar 3.000 bayi atau 20 persen di antaranya dilahirkan di RS Sadewa.
Baca Juga: Dua orang pelajar SMK berkeliaran bawa clurit, berurusan dengan polisi deh|
Data tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap RS Sadewa dalam menolong kaum perempuan melahirkan di RS Sadewa cukup tinggi.
Oleh sebab itu, kualitas layanan di RS Sadewa harus dipertahankan, atau ditingkatkan sehingga kepercayaan masyarakat juga terus meningkat. *