HARIAN MERAPI - RSUD Kartini Kabupaten Karanganyar menyiapkan bangsal isolasi untuk mengantisipasi merebaknya Human Metapneumovirus (HMPV).
Prosedur standar penanganan virus HMPV yang menular juga dilakukan meliputi tracing dan peningkatan imunitas.
Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Kartini Karanganyar, dr Kristanto Setyawan mengatakan faskesnya direkomendasi Kementrian Kesehatan sebagai RS rujukan untuk penyakit infeksi emerging termasuk HMPV di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Untuk itulah RSUD Kartini menyiapkan satu ruang isolasi di bangsal Wijaya Kusuma. Di masa Covid-19 lalu, terdapat 100 lebih bed ruang isolasi.
"Waspadai virus HMPV ini, kami membuka ruang isolasi di Bangsal Wijaya Kusuma. Penanganannya mirip saat pamdemi Covid-19 lalu," katanya, Kamis (9/1/2024).
Adapun gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas pada kasus berat, bronkiolitis (peradangan saluran udara kecil) serta pneumonia.
Ruang isolasi lengkap dengan peralatan seperti alat bantu pernapasan, oksigen, dan sistem beranteroom.
Baca Juga: Ditemukan bayi perempuan di Sukoharjo, polisi masih cari orang tuanya
Selain itu, ruang ICU juga dilengkapi dengan kamar isolasi untuk pasien dengan infeksi emerging.
“Kami juga memiliki tenaga medis spesialis paru yang siap menangani kasus HMPV. Tentunya dilengkapi pakaian APD," tambahnya.
Sejauh ini belum ditemukan pasien bergejala terpapar HMPV. Namun jika ditemukan, RSUD bersama tim penyakit infeksi emerging melakukan tracing ke orang-orang berkontak erat pasien.
Baca Juga: Balap Liar Ganggu Kenyamanan Warga, Polsek Gamping Amankan Sejumlah Remaja
Kristanto mengatakan pencegahan tertular virus ini dapat dilakukan dengan sering mencuci tangan pakai sabun dan mengenakan masker.
Jika mengalami gejalanya, diimbau minum air putih cukup dan istirahat. *
