HARIAN MERAPI – Tanaman semanggi sering dianggap sebagai salah satu tanaman gulma. Jenis tanaman ini pun tak asing terdengar di masyarakat.
Semanggi dapat dikelompokkan dalam tanaman paku-pakuan, antara lain mudah ditemukan di areal persawahan, misalnya di pematang sawah maupun tepi saluran irigasi. Bahkan sering pula tumbuh liar di pekarangan rumah.
Tak ada salahnya juga jika semanggi bisa dibudidayakan di lahan khusus tanaman herbal, baik di tanah langsung, di pot maupun menggunakan wadah-wadah lainnya.
Selain mempunyai tampilan khas, seluruh bagian tanaman semanggi dipercaya mempunyai manfaat atau khasiat sebagai obat tradisional. Misalnya, membantu meredam sakit gigi, mengatasi darah tinggi dan batuk. Selain itu cara pemanfaatan atau penggunaan semanggi pun tak rumit.
Cara pemanfaatannya, antara lain dengan merebus seluruh tanaman semanggi yang sudah dikeringkan. Perebusan sampai mendidih, setelah air rebusan tinggal sekitar separohnya lalu disaring dan diminum dalam keadaan masih hangat.
Sebagian lagi menggunakan 25 gram semanggi basah dicampur air 110 ml dan dibuat infus. Hasilnya diminum satu kali sehari 100 ml. Selain itu diyakini mampu meredam sakit gigi berlubang dan sebagai obat kumur-kumur.
Sebagian masyarakat ada juga yang biasa mengolah semanggi menjadi pecel semanggi. Sejumlah sumber juga menyebutkan, dengan rutin mengonsumsi olahan semanggi akan dapat sebagi peluruh air seni.
Adapun ciri tumbuhan semanggi antara lain tumbuh menjalar dengan panjang rata-rata 25 cm. Batangnya lunak dengan warna hijau kecoklatan.
Setiap tangkai terdiri dari tiga atau empat helai daun, lonjong, tepi rata, pangkal runcing dengan panjang sampai 2 cm dan berwarna hijau.
Ada pula yang meyakini, semanggi juga berkhasiat sebagai pencegah sesak nafas dan rambut mudah rontok. Cara lain membuat ramuannya, yaitu bisa menggunakan 25 gram daun dan batang segar semanggi.
Bahan tersebut setelah dicuci bersih lalu direbus dengan tiga gelas air sampai airnya kira-kira tinggal setengah atau separo. Setelah itu didinginkan dan disaring.
Hasil dari penyaringan, airnya dapat diminum dua kali sehari sama banyak, baik pagi maupun sore hari ataupun menjelang tidur malam. Dengan izin Yang Maha Kuasa, cukup memanfaatkan semanggi akan dapat berperan mengatasi maupun menghindarkan gangguan kesehatan.*